Alasan Kenapa Suhu Udara Bekasi Panas, Ini Sebabnya
ERA.id - Sebagian masyarakat Bekasi, merasakan cuaca yang makin panas akhir-akhir ini. Tak aneh, karena Bekasi masih termasuk dalam daftar daerah terpanas di Indonesia. Bahkan setiap tahun suhu di Bekasi terus meningkat.
Tahun 2018 lalu, Bekasi masuk dalam salah satu daftar kota terpanas dengan suhu udara mencapai 35 derajat celcius. Tahun ini, Bekasi kembali dikabarkan masuk sebagai daerah terpanas dengan suhu udara 24 derajat celcius pada pagi hari, 32 derajat celcius pada siang hari, pernah mencatat suhu udara hingga 37 derajat celcius pada siang hari.
Suhu panas ini mengiringi dampak perubahan iklim yang telah terjadi dan akan terus terjadi di masa-masa mendatang.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, peningkatan suhu yang terasa panas sebenarnya tidak hanya dirasakan di Bekasi.
Menurut Miming berdasarkan pengamatan BMKG, suhu maksimum di beberapa wilayah di Indonesia belakangan mencapai kisaran 34-36 derajat celcius. Seperti yang terukur di wilayah Kertajati Majalengka yang mencapai 36,4 derajat celcius pada 12 Oktober 2021.
“Kondisi suhu udara yang cukup terik pada siang hari termasuk di wilayah Jabodetabek, secara umum di wilayah Jawa, disebabkan oleh beberapa faktor di mana posisi semu Matahari dan kondisi cuaca yang umumnya cerah atau kondisi perawanan yang sedikit,” ujar Miming, Kamis (15/10/2021).
Alasan kenapa cuaca di Bekasi panas saat ini karena posisi semu Matahari berada di sekitar sebelah selatan ekuator dengan posisi lintang sekitar 7 derajat LS atau berada di sekitar lintasan wilayah Jawa-Nusa Tenggara.
"Umumnya potensi suhu terik siang hari sampai periode Oktober ini, tergantung kondsi perawanan juga pada siang harinnya," ujar Miming.
Sementara itu, Data hasil pemantauan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa, Bekasi menjadi urutan pertama yang memikili kualitas udara ambien tertinggi.
Konsentrasi rata-rata partikel udara berukuran kecil dari 2,5 mikron (PM2.5) untuk periode Januari-Agustus 2020.
Udara ambien sendiri merupakan udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi makhluk hidup serta lingkungan hidup.
Selain itu, KLHK mencatat, ruang terbuka hijau di Bekasi tak sampai 30 persen, sesuai dengan Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum.