Ramai Soal Ataturk, 7 Tokoh Dunia Ini Juga Jadi Nama Jalan di Indonesia

ERA.id - Rencana penamaan salah satu jalan di DKI Jakarta dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Jauh sebelum itu, Indonesia ternyata juga pernah beberapa kali memberi nama jalan dengan tokoh-tokoh dunia.

Tidak sembarangan, para tokoh tersebut ditetapkan sebagai nama jalan di Indonesia karena sejumlah alasan di antaranya karena jasa, pengaruh, dan tanda persahabatan dengan bangsa Indonesia.

Berikut nama-nama tokoh dunia yang telah diabadikan sebagai nama jalan di beberapa tempat di Indonesia:

1. Patrice Lumumba

Lumumba merupakan Perdana Menteri pertama Kongo dan yang pemimpin perjuangan kemerdekaan Kongo dari kolonialisme Belgia.

Lumumba meninggal secara tragis pada umur 36 tahun. Diketahui dunia tanggal 13 Februari 1961. Rakyat Kongo dan dunia mengutuk eksekusi tersebut.

Jalan Patrice Lumumba dinamai pada era pemerintahan Bung Karno. Penamaan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk dukungan rakyat Indonesia atas perjuangan Lumumba melawan kolonialisme dan imperialisme.

Kini, nama Jalan Patrice Lumumba di kawasan Kemayoran tidak ada lagi. Namanya berganti jadi Jl Angkasa.

2. Pasteur

Louis Pasteur adalah ilmuwan kelahiran Prancis 27 Desember 1822. Dia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan atau pasteurisasi.

Selain itu, Pasteur juga membuat obat untuk pencegah penyakit antraks dan suntikan melawan penyakit anjing gila atau rabies.

Alasan kenapa nama Pasteur diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Bandung adalah nama Pasteur terkait dengan keberadaan Bio Farma di Jalan Pasteur No 28. 

Biofarma sendiri merupakan salah satu lembaga pengembang vaksin dengan dasar penemuannya dari Louis Pasteur.

3. PJ Nehru

Jalan PJ Nehru di Medan, Sumatera Utara diambil dari nama tokoh India, Pandit Jawaharlal Nehru.

Sebagai tokoh terkemuka dalam kemerdekaan gerakan kemerdekaan India, Nehru terpilih oleh Partai Kongres untuk memangku jabatan Perdana Menteri Independen India pertama.

Nehru juga seorang tokoh penting dalam politik internasional di era pasca-perang dunia. Nehru juga dikenal dekat dengan Presiden Pertama RI Soekarno, ketika sama-sama mendirikan gerakan nonblok.

Jalan PJ Nehru di Medan

Selain itu, di Medan juga banyak warga pendatang asal India. Karena peran Nehru bagi dunia dianggap besar, dan karena kedekatannya dengan Indonesia, akhirnya PJ Nehru diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Medan.

4. Eijkman

Jalan Eijkman, berasal dari nama Christiaan Eijkman. Eijkman merupakan dokter lulusan Universitas Amsterdam.

Tahun 1883 hingga 1885 dia bertugas di Hindia Belanda meneliti bakteri penyakit beri-beri bersama Robert Koch. Profesor Eijkman juga pernah menjadi direktur laboratorium patologi dan bakteriologi STOVIA.

Prestasi dokter asal Belanda ini antara lain menemukan Vitamin B1 (Thiamine). Eijkman menerima hadiah Nobel untuk bidang Kedokteran tahun 1929. Pemerintah Indonesia mengabadikan nama Eijkman sebagai nama sebuah jalan di Bandung, Jawa Barat.

5. Boscha

Karel Albert Rudolf Boscha adalah tokoh penting dalam pengembangan perkebunan teh di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.

Ia banyak menyumbangkan pikiran, tenaga, dan dana bagi kepentingan-kepentingan sosial dan pembangunan kota Bandung, seperti Observatorium Bintang Boscha di Lembang, Balai Keselamatan di Jl Jawa, serta sekolah bagi penyandang tuna rungu dan tuna wicara.

Selain itu Boscha juga turut menyumbang pengembangan Telefoon Maatschappij voor Bandung en Preanger (kini PT INTI), serta pembangunan kompleks Nederlands-Indische Jaarbeurs yang kini menjadi kantor kodam.

Buah karya Boscha memang terasa hingga kini, hingga akhirnya namanya diabadikan menjadi nama jalan di Bandung.

Observatorium Bosscha. (Foto: Antara)

6. Marconi

Guglielmo Marconi merupakan insinyur listrik kelahiran Italia dan peraih hadiah Nobel karena telah mengembangkan suatu sistem telegrafi tanpa kabel yang dikenal sebagai radio. Ia menerimanya bersama Karl Braun tahun 1909.

Namanya dijadikan nama sebuah jalan di Bandung. Selain di Bandung, nama Marconi juga diabadikan menjadi nama jalan di Solo.

7. Nyland

Anton Albert Nijland adalah peneliti Belanda yang ditugaskan di Pasteur Instituut. Dia menemukan preparasi vaksin kolera yang sangat mewabah di Jakarta pada saat itu.

Jasa Nijland adalah memproduksi vaksin antikolera secara masal dan melakukan vaksinasi secara rutin sehingga Wilayah Hindia Belanda terbebas dari penyakit yang mematikan ini.

Nama ilmuwan ini sempat diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Bandung. Selain diabadikan sebagai nama jalan, Nijland juga diabadikan sebagai nama hotel, Nyland Hotel Cijagra Bandung.

Ingin tahu informasi menarik lainnya? Pantau terus ERA.id dan ikuti media sosialnya.