Golkar Nilai Program Bansos Selamatkan Indonesia dari Tekanan Ekonomi
ERA.id - Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun menilai keberadaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mampu mengeluarkan Indonesia dari tekanan pandemi Covid-19.
Misbakhun mengatakan, di bawah kepemimpinan Airlangga, pemerintah sudah banyak mengucurkan berbagai program perlindungan sosial. Hal ini untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Berbagai dana bansos serta perlindungan sosial di sektor ekonomi telah dikucurkan melalui bantuan khususnya terhadap UMKM, pekerja yang terdampak PHK dan akibat dampak dari PPKM ada pembatasan dan pemerintah mengupayakan banyak kebijakan dan bentuk anggaran,” ujarnya, Jumat (22/10).
Politikus Golkar ini mengatakan, Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini berhasil memenuhi permintaan Presiden Jokowi dengan mengejar target vaksinasi Covid-19.
Misbakhun berharap, akhir tahun ini vaksinasi Covid-19 di masyarakat bisa mencapai 80 persen untuk dosis satu.
Sementara, ia berharap agar vaksinasi dosis kedua bisa diselesaikan pada kuartal pertama tahun depan.
Misbakhun juga berharap pemerintah tetap melanjutkan program-program pemulihan ekonomi yang menyasar langsung pada masyarakat.
“Untuk pemulihan ekonomi tetap dilanjutkan pada tahun depan terutama untuk sektor kesehatan dan perlindungan sosial,” tegas Misbakhun.
Ia menambahkan, program pemulihan ekonomi ini diharapkan tetap diiringi dengan perbaikan dari sisi kesehatan.
Menurutnya, penguatan dari sisi hulu ke hilir yang dilakukan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berhasil menekan laju penyebaran Covid-19. Terlihat dari turunnya kasus aktif di Indonesia menjadi sebesar 16.697 per 19 Oktober 2021.
Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan India, AS, Brazil, Jerman, Perancis, dan Inggris.
“Disaat yang sama, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia telah mencapai 96,2 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat kesembuhan global yang sebesar 90,6 persen. Adapun angka positivity rate Indonesia berada di bawah 0,5 persen dengan reproduction rate di bawah satu persen,” kata Misbakhun.