Anies Sebut Banjir di Jakarta Surut Bukan Cuma karena Gravitasi, Ferdinand Hutahaean: Nggak Perlu Phd Kalau hanya Omong Begini, Cukup Tukang Obat Saja
ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan upaya penanganan banjir yang dilakukan jajaran Pemprov DKI. Menurut Anies, banjir tak sekadar surut secara alami melalui gravitasi.
Anies mencontohkan sewaktu Jakarta dilanda banjir akibat intensitas hujan melebihi kapasitas drainase Ibu Kota pada Februari lalu. Saat itu, Anies menyebut alasan banjir cepat kering karena penyedotan air dilakukan terus menerus.
"Ketika sebuah kawasan tergenang, biasanya bisa sampai 3-4 hari, di hari-hari itu semua damkar dikerahkan. Kemudian, pompa mobile dikerahkan, bahkan tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata karena gravitasi, tapi surutnya karena ditarik oleh pompa," kata Anies di Balai Kota, Minggu (31/10).
Menurut Anies, Ibu Kota tidak banjir jika volume air hujan di bawah 100 milimeter (mm) per hari sesuai dengan kapasitas drainase.
"Kalau di bawah 100 milimeter hujannya, maka seharusnya tidak terjadi banjir," kata Anies Baswedan.
Ia menyebutkan, apabila volume air hujan di bawah 100 milimeter per hari dan masih terjadi banjir, maka ada yang salah dalam manajemen.
"Artinya ada sesuatu yang salah dalam manajemen," katanya.
Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean pun turut berkomentar soal pernyataan Anies. Menurutnya, pernyataan Anies terlalu 'standar' untuk seorang akademisi yang bergelar Phd.
"Ngga perlu Phd kalau hanya untuk ngomong begini, cukup tukang obat saja," komentarnya di akun Twitter, seperti dilihat Rabu (3/11/2021).