DPR Sambut Usulan Kapolri Bangun Rutan Napi Teroris
Anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan menilai, usulan Tito tersebut patut didiskusikan secara serius, mengingat saat ini lapas-lapas yang ada telah melebihi kapasitas. Apalagi, kasus kemarin membuat lima orang polisi gugur dalam bertugas.
"Saya kira ini pikiran yang harus kita respons dengan baik, kita diskusikan nanti di Komisi III," kata Hinca saat ditemui di kediaman Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Jumat (11/5/2018).
"Saya kira ini alternatif yang bisa dipikirkan nanti keputusannya, apalagi kita tahu semua lapas-lapas kita over capacity semua. Over capacity itu rata-rata (narapidana) narkoba," sambung Sekjen Partai Demokrat ini.
Baca Juga : Penyebab Konflik di Lapas, Daya Tampung dan Rebutan Fasilitas
(Infografis/era.id)
Kata Hinca, jika usulan tersebut dapat direalisasikan, maka baiknya rutan didirikan di kawasan yang jauh dari masyarakat. Hal itu demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Juga : Polri : Ahok Masih di Rutan Brimob
"Kejahatan-kejahatan extraordinary seperti ini yang menjadi kejahatan kemanusiaan tentu dia harus jauh betul dari akses masyarakat, sehingga betul-betul bisa terlokalisir dari segi keamanan," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian mengaku akan membangun kerja sama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyediakan rutan khusus bagi napi kasus teroris.
Rencana itu disampaikan Tito usai mengunjungi Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5). Tito menyebut, perlu ada rutan yang layak untuk menangani napi atau tahanan kasus terorisme.
Baca Juga : DPR Minta Ada Evaluasi di Rutan Mako Brimob
(Infografis/era.id)