Ramal Lokasi Kecelakaan, Denny Darko Beri Pesan ke Sopir Vanessa Angel: Hati-hati dengan Media Sosial

ERA.id - Kepergian Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah meninggalkan duka dalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, pasangan ini meninggal dunia karena kecelakaan di tol Jombang arah Surabaya KM 672 pada Kamis (4/11/2021).

Paranormal sekaligus ahli tarot Denny Darko menerawang lokasi kecelakaan yang membuat Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah meninggal dunia. Rupanya, daerah itu sangat familiar baginya. Denny Darko mengaku dirinya berasal dari daerah Jawa Timur.

Namun, Denny Darko tak pernah melewati jalan tol Jombang. Berdasarkan kartu tarotnya, suami Vina Candrawati ini menerawang lokasi kecelakaan. Sebelum perjalanan, harusnya penumpang dalam mobil tersebut harus mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin supaya tidak terjadi kecelakaan.

"Kita harus mempersiapkan persiapan segala sesuatunya sebaik mungkin. Persiapan dari eight of pentacles ini, kita tidak pernah meremehkan apapun itu. Meski sering kita lakukan, tapi persiapan harus selalu dilakukan. Terutama mengendarai harus pastikan oli, bensin, kelayakan mesin dan sebagainya," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Denny Darko.

Denny Darko (Foto: YouTube/Denny Darko)

Lebih lanjut, pria berusia 44 tahun ini merasa harusnya penumpang dalam mobil harus mempersiapkan diri sematang mungkin sebelum pergi ke Surabaya. Apabila sopir tak siap mengendarai, alangkah lebih baik diganti oleh sopir lain.

"Harus juga persiapan diri sendiri, apakah siap mengendarai mobil itu sendiri. Perlukah mengajak teman atau membayar driver profesional. Mungkin saja, malam kita nonton laga champion ngantuk dan tak bisa mengendarai jarak jauh," katanya.

"Harus selalu berhati-hati, penyesalan memang datang selalu belakangan. Hal spele jadi beruntun datang ke yang kita harapkan. Saya ingat nasihat orang tua, sehati-hati kita tapi orang lain tak hati-hati, kecelakaan itu bisa terjadi," tambahnya.

Denny Darko juga menerawang sopir nampaknya terlalu menyepelakan saat mengendarai mobil, sehingga terjadi hal tak diinginkan. Menurutnya, ini bisa terjadi kecelakaan.

"Apapun yang memudahkan kita, itu membawa ke sesuatu buruk juga. Ketika kita memakai sesuatu yang mudahkan kita, semakin juga mengancam jiwa. Contoh, kita naik sepeda atau motor, saat jatuh lebih parah naik motor," paparnya.

Denny Darko menyesali sang sopir yang tak siap mengendarai, tetapi malah memaksakan. Padahal, perjalanan panjang harus ada persiapan yang sangat matang.

"Menjaga dan jangan memaksakan diri. Ketahuilah batas-batas dilakukan, apakah kita terbiasa menyetir dalam perjalanan panjang? apakah kita tahu jalan? apakah kita tahu mobil digunakan? banyak banget yang harus dipastikan," tuturnya.

Bapak anak satu ini juga merasa sopir sengaja bermain ponsel untuk video karena ingin dianggap keren. Padahal, itu bisa mengancam keselamatan jiwa penumpang.

"Kita bukan orang lain, hati-hati dengan sosial media kita digunakan. Media sosial melihat kesuksesannya, dengan apa yang dimiliki dan apa yang ditempuh dan kita ingin melakukannya. Contoh, kita lihat orang swafoto didalam air saat menyelam. Nah, kita tak pernah menyelam malah ikutan. Ini bisa mengancam dan berbahaya," imbuhnya.

Denny Darko menegaskan bagi masyarakat dalam mengendarai harus tetap berhati-hati. Menurutnya, jalan lambat lebih baik, ketimbang ngebut yang bisa membawa malapetaka.

"Keselamatan hal utama. Kita harus selamat terlebih dahulu. Lebih baik kita terlambat, yang penting selamat. Ingat, lebih baik terlambat yang penting selamat. Daripada cepat-cepat tapi tak selamat." ucapnya.