Susi Pudjiastuti 'Diserang' Gegara Bilang 'Tertipu' Kata-Kata Jokowi, Ferdinand: Sakit Hati Tak Menjabat Menteri..
ERA.id - Komentar Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pada cuitan jurnalis senior, Farid Gaban di media sosial Twitter menuai reaksi.
Mulanya Farid Gaban memposting sebuah banner berwarna merah bergambar Presiden Jokowi dan terdapat logo PDI Perjuangan. Di dalamnya tertulis sebuah narasi yang diklaim qoutes Jokowi, "Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita character building. Oleh sebab itu saya sebut REVOLUSI MENTAL."
"Dulu saya terpukau dengan kata-kata ini. Kupikir serius," cuit Farid menanggapi postingan tersebut.
Tak disangka cuitannya dibalas oleh Susi Pudjiastuti yang mengaku merasakan hal yang sama dengan Farid Gaban.
"Me too Pak (Saya juga Pak)," balas Susi Pudjiastuti.
Susi menyebut bahwa aksi dirinya menenggelamkan kapal saat menjabat Menteri KKP merupakan wujud dari Revolusi Mental.
"Dan Penenggelaman Kapal terjadi bisa saya laksanakan karena adanya Revolusi Mental. KKP mampu self blocking anggaran/ mengembalikan hampir Rp 9.2 T selama 4 tahun adalah karena Revolusi Mental," kata Susi.
Pernyataan Susi pun mendapat respons beragam dari warganet. Salah satunya dari pemilik akun Twitter Arman Budya.
Ia menilai penenggelaman kapal yang pernah dilakukan Susi merupakan bentuk pencitraan. Ia malah menyebut bahwa Susi jarang ke kantor saat menjabat menteri.
"Penenggelaman kapal buat pencitraan. Kapal kecil rongsokan. Sandiwara semua. Kebijakan Ibu Susi malah menyusahkan nelayan. Tak heran Gubernur Maluku malah menantang. Ini mantan Menteri nggak pernah ngantor. Kalau ngantor juga siang siang nge wine," kata @ArmanBudya.
"Seharusnya kamu senang dg tweet saya .. bukan malah ngebully .. sy pikir pengertian kamu akan masalah terbalik deh," kata Susi membalas.
Tak ketinggalan, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga turut menanggapi pernyataan Susi tersebut.
Ferdinand mengatakan perubahan politik seseorang itu wajar sebagai bagian dari dinamisnya politik yang dipengaruhi oleh pandangan politik seseorang.
Namun, menurut dia, kritik yang disampaikan Susi bukan tentang dinamisnya politik, tetapi dilandasi rasa sakit hati setelah tidak menjabat sebagai menteri.
"Tapi yg dilakoni oleh @sudipudjiastuti bukanlah ttg dinamisnya politik, tapi nuansanya dilandasi rasa sakit hati setelah tak menjabat. Itu sikap menjijikkan," kata dia.