Warga Mulai Abai Protokol Kesehatan, Siap-Siap Perayaan Tahun Baru Dilarang
ERA.id - Pemerintah berencana melarang perayaan tahun baru karena dinilai rawan menimbulkan kerumunan. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 pascalibur panjang Natal dan Tahun Baru.
"Pemerintah juga berencana untuk melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah yang besar," kata Menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Rabu (17/11).
Luhut mengatakan, saat ini pemerintah terus memantau kondisi di lapangan dan menemukan bahwa masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan. Hal tersebut dinilai megkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi Covid-19 di masa libur Natal dan Tahun Baru.
Oleh karena itu, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, terutama di tempat-tempat yang dapat menimbulkan kerumunan.
Selain itu, pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansianya masih di bawah 50 persen.
Kemudian, kata Luhut, pemerintah juga memperkuat aktivitas testing dan tracing oleh TNI/Polri dan penemuan kasus aktif, serta memasukkan pasien yang positif ke karantina terpusat untuk mencegah penyebaran di level keluarga.
Selain itu pemerintah juga mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus akibat libur panjang Natal dan Tahun Baru.
"Kesiapan segala aspek baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi untuk diperhitungkan dari sekarang. Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus Covid-19 pada periode Nataru 2021, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi kita ke depan," kata Luhut.
Terakhir, Luhut meminta masyarakat tidak egois dan kembali mematuhi protokol kesehatan supaya lonjakan kasus Covid-19 tidak kembali terjadi. Dia mengingatkan, sejumlah negara di Eropa saat ini mengalami gelombang baru karena terabaikannya protokol kesehatan.
"Di kesempatan ini, di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan yang terus dihimbau agar kita tidak kembali mengulang pengalaman buruk pada masa yang lalu akibat kelalaian kita," kata Luhut
"Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua," pungkasnya.