Longsor di Trenggalek Sebabkan Jalan Desa Terputus
ERA.id - Tanah longsor di Desa Sumberbening, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat, menyebabkan jalan desa setempat ambles ke dasar jurang dengan kedalaman sekitar lima meter, sehingga akses terputus.
Kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa, putusnya akses jalan di Dusun Pelem, Desa Sumberbeing, Kecamatan Dongko itu, menyebabkan sedikitnya 13 keluarga terisolasi.
"Itu satu-satunya akses jalan warga setempat. Badan jalan ambles sepanjang 15 meter dengan lebar sekitar empat meter," kata Kapolsek Dongko AKP Rohadi.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, polisi segera memasang rambu tanda bahaya di sekitar lokasi kejadian.
Hujan dengan intensitas sedang hingga Jumat sore masih terus terjadi. Tanah di sekitar lokasi longsoran juga masih labil.
"Rencananya kami dari tim gabungan bersama warga akan membuat jalur alternatif, kemudian membuat saluran air agar tidak mengalir ke longsoran, kami juga memasang tanda agar (untuk sementara, red.) tidak dilalui," katanya.
Saat ini, lanjut Rohadi, perbaikan jalan belum bisa dilakukan karena kerusakan infrastruktur yang parah dan kondisi tanah yang masih labil sehingga rawan longsor susulan.
Masyarakat diimbau sementara waktu untuk tidak melintas tempat itu.
"Sebenarnya masih bisa dilalui memakai jalan kaki. Tapi tetap saja sangat berbahaya dan tidak kami rekomendasikan," katanya.
Warga yang saat ini terisolasi sebenarnya masih mempunyai satu jalan alternatif. Namun, dengan kondisi hujan seperti sepekan terakhir, jalan alternatif itu juga tidak aman dilalui menggunakan kendaraan roda dua atau lebih. Apalagi akses jalan alternatif itu jarak tempuhnya cukup jauh.
Hujan juga mengakibatkan tanah longsor di Desa Dawuhan, Kecamatan Trenggalek. Di lingkungan ini, sedikitnya enam rumah dilaporkan tertimpa longsor, tiga di antaranya rusak parah.
"Selain longsor di enam titik, hujan kemarin juga menghanyutkan penyangga jembatan menuju makam,” kata Kepala Desa Dawuhan Kasanudin.
Dalam bencana alam di Desa Dawuhan, lanjutnya, kerusakan terparah berada di RT13 dan RT11. Di RT 13, bagian dapur rumah Sutrisno dan Paijah jebol. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun taksir kerugian jutaan rupiah.
"Rata-rata longsor mengenai bagian tembok rumah dan sebagian rumah warga. Untuk sementara waktu tadi ada warga yang mengungsi di rumah saudaranya, sembari proses perbaikan," katanya.
Sebelumnya, banjir dan tanah longsor terjadi sporadis di sembilan desa di tujuh kecamatan. Selain sempat merendam pemukiman warga, banjir yang disebabkan luapan sungai itu dilaporkan juga merendam sejumlah objek vital, di antaranya pasar tradisional.