Australia Longgarkan Larangan Perbatasan Bagi Warga Asing, Siap Terima Pelajar dan Pekerja

ERA.id - Australia kembali melonggarkan larangan perbatasan bagi warga asing mulai Desember mendatang. Kelonggaran ini membuat Australia siap menerima kembali pelajar dan para pekerja.

Menurut Perdana Menteri Scott Morrison, pelajar, pekerja terampil, dan pelancong yang sedang liburan kerja akan diizinkan mendarat di bandara Sydney dan Melbourne tanpa perlu mencari pengecualian dari larangan perjalanan.

“Kembalinya pekerja terampil dan pelajar ke Australia merupakan tonggak utama dalam perjalanan kami kembali, ini adalah tonggak utama tentang apa yang telah dapat dicapai oleh warga Australia dan memungkinkan kami untuk melakukannya,” kata Morrison, dikutip Fox News, Selasa (23/11/2021).

Pemerintah Australia mengharapkan 200.000 pelajar asing dan pekerja terampil yang sudah divaksinasi bisa segera kembali tanpa karantina. Pemberlakuan ini akan dimulai awal bulan Desember hingga awal Januari 2022.

Warga negara Jepang dan Korea Selatan yang divaksinasi juga akan diizinkan masuk tanpa karantina, serta orang-orang dengan visa kemanusiaan.

Meski membuka gerbang penerbangan bagi pelajar dan pekerja, pemerintah belum memutuskan kapan turis umum akan diizinkan kembali.

“Saya pikir orang Australia sangat ingin melihat kami mengambil pendekatan selangkah demi selangkah ini,” kata Morrison.

“Mereka telah melalui banyak hal dan mereka telah berkorban banyak untuk memastikan bahwa kami dapat membuka dengan aman sehingga kami dapat tetap terbuka dengan aman,” tambahnya.

Sementara itu para pelancong yang divaksinasi bisa tiba tanpa karantina di New South Wales dan Victoria, negara bagian terpadat di Australia. Dua negara bagian itu tercatat sebagai negara dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah masih memberlakukan pembatasan pandemi di jalur negara bagian.

Setelah awal yang bermasalah dan goyah, peluncuran vaksin Australia telah meningkat pesat. Lebih dari 85 persen populasi berusia 16 tahun ke atas sekarang telah divaksinasi lengkap.

Australia pertama kali membuka kembali perbatasannya untuk pelancong bebas karantina pada 1 November setelah 20 bulan dari beberapa pembatasan pandemi paling kejam yang diadopsi oleh negara demokratis mana pun. Kedatangan pertama kali dibatasi untuk warga negara Australia dan penduduk tetap.

Penerbangan pertama dalam gelembung perjalanan bebas karantina Australia-Singapura dimulai pada hari Minggu.

Beberapa petani Australia membiarkan buah dan sayuran membusuk di ladang karena para backpacker yang menyediakan tenaga kerja pemetik musiman tidak tersedia.

Para backpacker merupakan beberapa pengunjung dengan hasil tertinggi di Australia. Mereka bisa menghabiskan 3,2 miliar dolar Australia (Rp32 triliun) setahun sebelum pandemi.

Menurut direkrut eksekutif Business Group Australia John Hart, para backpacker juga merupakan bagian penting dari tenaga kerja musiman.

Kepala eksekutif Universitas Australia Catrina Jackson mengatakan sektornya kehilangan 1,8 miliar dolar Australia (Rp18 triliun) tahun lalu karena mahasiswa asing dilarang masuk.

“Kami memiliki 130.000 siswa yang menunggu untuk kembali ke negara ini. Mereka sangat sabar dan mereka sangat teguh. Mereka telah belajar online selama hampir dua tahun sekarang," kata Jackson kepada Australian Broadcasting Corp via Fox News, Selasa (23/11/2021).

Lalu, kata Jackson, dengan kelonggaran yang diberlakukan pemerintah akan membawa dampak baik bagi para mahasiswa untuk mendapat gelar dan melanjutkan hidup mereka.

“Ini benar-benar waktu untuk membawa mereka kembali ke negara itu sehingga mereka dapat menyelesaikan gelar mereka dan melanjutkan hidup mereka,” tutupnya.