Bantu Pemulihan Ekonomi di Solo, Gibran Dorong UMKM Naik Kelas
ERA.id - Saat ini Pemerintah Kota Solo terus mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19, salah satu upaya yang dilakukan yakni menyediakan fasilitas bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk berkembang lebih baik.
”Kali ini kami kerjasama dengan Ralali, sebelumnya kami juga kerjasama dengan marketplace lain,” kata Gibran dalam penandatanganan kerja sama dengan Ralali di Aston Hotel, Solo, Sabtu (27/11/2021).
Agar bisa naik kelas, Pemerintah Kota Solo bekerja sama dengan marketplace yang fokus untuk transakasi business to business.
”Saat ini kami berikan fasilitas, tergantung UMKM-nya mau naik kelas atau tidak, mau kerja keras atau tidak, mau on boarding atau tidak,” kata Gibran.
Gibran menilai saat ini untuk pengembangan UMKM menjadi partai besar, perlu ada pendampingan dari hulu ke hilir.
Menurut dia, jika tidak diiringi dengan peningkatan kualitas, produk UMKM akan sulit berkembang meski memiliki kemasan dan produk yang bagus.
”Sekarang sudah bukan lagi model C to C yang belinya satu atau dua biji, UMKM harus menyediakan pembeli untuk seribu atau bahkan sepuluh ribu. Makanya kami pacu untuk naik kelas,” katanya.
Selain itu Gibran mengapresiasi Ralali yang menyediakan fitur untuk penyandang disabilitas tuna netra.
”Fasilitas Difabelpreneur ini luar biasa. Artinya mengambil konsep sustainable development goal dengan cara no one left behind. Orang yang ada di belakang tidak boleh ditinggal, tapi harus dirangkul semua. Apalagi sejauh ini pendampingan untuk UMKM yang penyandag difabel masih kurang, makanya kita genjot lagi,” katanya.
Dalam kerja sama ini juga dihadiri oleh CEO Ralali.com Joseph Aditya. Dalam sambutannya Ralali saat ini mendorong para wirausaha untuk bisa memasuki pasar 4.0, termasuk bagi para penyandang disabilitas.
”Kerjasama dengan Pemkot Solo ini merupakan awal dari serangkaian langkag strategis untuk memperkuat dan memajukan UMKM di kota Solo,” ucapnya.
Salah satu yang menjadi fokus dari Ralali yakni menjadi ecommerce B2B. Sebab selama ini layanan marketplace yang ada di Indonesia kebanyakan hanya tersedia Business-to-Consumer (B2C) dan Consumer-to-Consumer (C2C).