Minta Guru Pesantren Pemerkosa 12 Santriwati Dihukum Mati, Deddy Corbuzier: Indonesia Nggak Punya Tempat Orang Seperti Itu!

ERA.id - Presenter Deddy Corbuzier menanggapi kasus pemerkosaan terhadap 12 perempuan masih di bawah umur yang dilakukan guru di salah satu yayasan pesantren di Kota Bandung. Bahkan, kasus ini membuat 9 perempuan melahirkan dan 2 anak didiknya ini hamil.

Dalam video singkat yang dibagikan di Instagram pribadinya, bapak anak satu ini mengecam keras pelaku inisial HW yang tak bisa menjaga hasrat untuk melakukan pemerkosaan. Sebab, 12 perempuan yang diperkosa oleh HW adalah anak didiknya di pesantren.

"Kalau ada orang ngakunya guru apalagi ada di pesantren, terus memperkosa santriwati-santriwati yang ada disana sampai hamil punya anak. Ini sudah pakai hijab, pakaian tertutup, semuanya sudah tertutup. Ini bukan masalah pakaian wanitanya," ujar Deddy Corbuzier.

Deddy Corbuzier (Foto: Instagram/@mastercorbuzier)

Lebih lanjut, mantan suami Kalina Ocktaranny ini menyalahkan pelaku karena tak bisa mengontrol hasrat nafsunya. Menurutnya, hukuman yang tepat diterima oleh pelaku adalah hukuman mati.

"Ini hasrat Anda yang nggak bisa dikontrol, bajingan. Hukuman yang paling tepat apa? ya hukum matilah. Itu saja ribet banget. Indonesia nggak punya tempat untuk orang-orang seperti itu. Dunia nggak punya tempat untuk orang-orang seperti itu. Beres kan?" paparnya.

Melalui caption Instagram-nya, Deddy Corbuzier meminta agar pelaku mendapatkan hukuman mati. Sebab, Indonesia bahkan dunia tak membutuhkan punya tempat untuk pelaku.

"Hukuman yang paling tepat apa? ya hukuman mati lah, gitu aja ribet banget. Indonesia gak punya tempat untuk orang-orang seperti itu, dunia gak punya tempat untuk orang-orang seperti itu, beres kan?" tulisnya.

Unggahan itu mendapatkan banyak dari sejumlah publik figur. Mereka berharap pelaku dikebiri terlebih dahulu sebelum dihukum mati.

"Kalau bisa sebelum dihukum mati, t**itnya dipotong dulu kali ya? Biarin hidup seminggu tanpa t**it. Kalau begini orang mau memperkosa pasti bakal takut," tulis Indra Kesuma

"Sebelum hukum mati t**itnya dipotong depan dia. Terus diiris depan dia disop kasih makan mampus. Makanya punya t**iy nggak usah gatel pakai dalih agama," kata Tamara Dai