Erupsi Gunung Agung, 50 Ribu Warga Bertahan karena Ternak

Jakarta, era.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus mendata pengungsi letusan Gunung Agung, Bali. Tercatat, lebih dari 40 ribu warga mengungsi dari jarak terdampak bahaya letusan dan hembusan abu vulkanik.

"Pada 25 November 2017 malam, masyarakat sudah melakukan evakuasi mandiri. Kemungkinan sudah lebih dari 40 ribu yang sudah mengungsi," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB Jakarta, Senin (27/11/2017).

Sutopo memaparkan, masih banyak warga yang belum mengungsi dari total 90-100 ribu jumlah penduduk di zona berbahaya. Berarti, ada sekitar 50 ribu jiwa warga yang bertahan dengan berbagai alasan.

"Sampai saat ini belum semua mengungsi dengan alasan ternaknya belum dievakuasi, merasa masih aman, alasan agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya," tambah Sutopo.

Ia melanjutkan, aparat di sana telah melakukan penyisiran untuk membujuk warga dan melakukan evakuasi paksa jika masuk keadaan darurat.

Gunung Agung mengalami erupsi pertama pada Selasa (21/112017). Hingga kini, Gunung Agung sudah berstatus awas (level 4).

Adapun 22 desa yang terkena dampak erupsi, yaitu Desa Ababi, Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amertha Bhuana, dan Sebudi.

Tag: