Terungkap! Singapura Kembangkan Vaksin Covid-19 Serupa dengan Vaksin Nusantara Made in Dokter Terawan
ERA.id - Vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sedang disiapkan pemerintah menjadi salah satu opsi vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster di Indonesia. Vaksin booster rencananya akan dilakukan mulai tahun 2022.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah memang sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan sebagai booster. Selain vaksin luar negeri, pemerintah mengupayakan menggunakan vaksin dalam negeri.
"Arahan bapak presiden, beberapa opsi untuk vaksin booster juga akan dipersiapkan untuk vaksin merah putih, vaksin yang dikembangan BUMN dengan Boyler Collage. Kemudian Vaksin kerja sama dalam negeri termasuk yang masuk dalam program Merah Putih adalah Unair dan PT Biotis, kemudian Biofarma dan Baylor College, Kalbe Farma-Genexine, dan PT Jakarta Bio Pharmaceutical Industry (JBio)-Zivifax, Anhui, plus vaksin Nusantara," ungkap Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12).
Sementara itu, Pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga berharap semoga izin edar vaknus segera diterbitkan setelah uji klinis 3 selesai dijalankan. Apalagi bila dapat dijual ke luar negeri.
"Vaknus tentu dapat menjadi devisa bagi negara jika vaknus dipesan oleh dunia internasional," katanya.
Dar Edi Yoga mengungkapkan, Singapura kini juga tengah mengembangkan vaksin COVID-19 yang serupa dengan Vaksin Nusantara.
"Sementara Singapura tengah melakukan upaya penilitian dengan sistim sel dentrik yang dilakukan dr Terawan. Kita sudah uji klinis, sementara negara tetangga baru melakukan penelitian," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan kajian untuk dosis ketiga dari sejumlah vaksin Covid-19, diantaranya yaitu Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu menambahkan, pemerintah akan mematangkan regulasi untuk vaksin booster tersebut. "Vaksin booster akan dilakukan revisi Perpres dan Permenkes, dan pemerintah akan mengupayakan secepatnya," kata Airlangga.