Pendeta Rusia Ditangkap Usai Lakukan Pemerkosaan ke Anak yang Diadopsi

ERA.id - Seorang pendeta Ortodoks di Rusia ditangkap usai dituduh melakukan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Pemerkosaan itu dilakukan Stremsky terhadap anak adopsinya antara Januari dan Agustus 2018.

Nikolai Stremsky, pastor di Tritunggal Mahakudus di kota Saraktash di wilayah Ural Orenburg, ditangkap pada 25 September. Pengadilan Regional Orenburg menguatkan penangkapannya yang dituduh melakukan pemerkosaan. Seorang hakim di pengadilan menolak banding yang diajukan oleh Stremsky pada September lalu.

"Pengadilan dengan ini menjunjung tinggi putusan Pengadilan Distrik Leninsky dan menolak banding yang diajukan oleh pembela," kata seorang hakim, dikutio TASS, Jumat (24/12/2021).

Pengacara pembela Nikolai Stremsky, rektor Biara Tritunggal Mahakudus di Orenburg sebelumnya mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Distrik Leninsky yang diajukan pada 25 September. Kala itu pengacara Yuri Omelichkin mengatakan Stremsky membutuhkan perawatan medis karena masalah kesehatan.

"Pembela percaya bahwa tidak mungkin untuk memberikan perawatan medis yang tepat kepadanya di fasilitas penahanan pra-ajudikasi," kata Yuri.

Stremsky didakwa atas tiga pasal KUHP Rusia, di antaranya pemerkosaan seorang gadis di bawah umur, pelecehan seksual terhadap dua anak di bawah umur dan lebih, dan melalikan tugas dalam membesarkan anak-anak.

Salah satu putrinya dan suaminya juga didakwa secara ilegal merampas kebebsan anak di bawah usia 18 tahun. Ketiganya pun saat ini sudah diamankan.

Menurut penyelidik, Stremsky berulang kali mencabuli enam gadis di bawah umur yang diadopsinya antara Januari dan Agustus 2018 dan telah melakukan tindak pemerkosaan terhadap salah satunya. Dari tahun 1999 hingga 2019, dia telah melakukan kejahatan seksual terhadap 11 anak.

Selain itu, dia juga melibatkan anak-anak dalam penggunaan minuman beralkohil secara sistematis. Kemudian tahun 2019 dia ditangkap dan diselidiki atas pelanggaran terhadap tujuh anak di bawah umur. Saat itu dia mengutuk tuduhan terhadapnya sebagai fitnah yang keji.

Stremsky dan istrinya mengelola panti asuhan di kota Saraktash sejak awal 1990-an. Mereka telah mengadopsi 70 anak dari panti asuhan di wilayah tersebut. Sebagian besar dari anak yang diadopsi mereka sudah dewasa.

Nama Stremsky sendiri telah dikenal selama bertahun-tahun di seluruh Rusia. Bahkan di tahun 2006, ia dianugerahi The Golden Heart Prize, yang didirikan oleh organisasi Palang Merah Internasional dan pemerintah Rusia.

Atas penangkapan tersebut, Nikolai Stremsky dilarang untuk bekerja dengan anak-anak selama 20 tahun dan mencabut kehormatan nasionalnya sebagai orang tua.