Digadang Sebagai Kandidat Terkuat di Pilgub Jateng Lewat Cuitan Yunarto Wijaya, Begini Respons Gibran

ERA.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka disebut sebagai  kandidat terkuat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. Hal ini diungkapkan Yunarto dalam akun twitternya @yunartowijaya, Jumat (7/1/2022).

"Pilkada jateng nanti sepertinya akan jadi isu nasional lagi kalo liat hasil survei terbaru... Nama Gibran jauh diatas nama-nama lain termasuk walkot semarang & wagub incumbent sekalipun... Akan beda ceritanya kalo disurvei pilkada DKI.. Isu politik dinasti potensi jadi beban..." citnya lewat akun Twitter.

Charta Politika melakukan survei pada bulan Oktober lalu. Ada 12 tokoh yang paling dikenal di Jawa Tengah yang masuk dalam survei. Dari hasil yang diperoleh, Gibran mendapatkan angka 52,8 persen dan diikuti oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi.

Gibran tak memberikan banyak tanggapan terkait hal ini. Ia menyatakan akan fokus untuk kota Solo terlebih dulu.

"Survei opo, kita fokus kerja di Solo dulu. Fokus nyambut gawe dulu," ucapnya saat Ground Breaking Pembangunan Rel Layang Simpang Joglo, Sabtu (8/1/2022).

Ia mengaku belum melihat hasil survei tersebut. Saat ini dirinya masih fokus untuk pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19 di kota Solo.

Ia juga tidak banyak memberikan tanggapan saat namanya disebut oleh Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta bersama dengan Menteri Sosial Tri Rishmaharini.

"Saya di Solo saja, ngrampungi gaweyan sik," ucapnya.

Saat ditanya apakah akan ke Jateng saat pekerjaan di Solo sudah selesai, Gibran menjawab tidak tahu. Menurutnya saat ini pekerjaan di Solo masih banyak.

Ia juga enggan menanggapi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meliriknya untuk ke DKI Jakarta. Ia berjanji menuntaskan pekerjaan di kota Solo.

"Kita rampungkan sampai tuntas, sampai selesai," katanya.

Termasuk saat ditanya apakah akan memimpin satu periode atau dua periode, Gibran menyerahkannya ke masyarakat. "Satu periode atau dua periode yang menentukan waega, yang milih warga," katanya.