Anak Buahnya Diusir saat Rapat di DPR, Mensos Pasang Badan: Yang Salah Adalah Jenderal, Saya Jenderalnya!
ERA.id - Komisi VIII DPR RI menggelar rapat kerja dengan Kementerian Sosial (Kemensos). Adapun agenda rapat antara lain yaitu membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021, pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2022, dan perubahan SOTK.
Namun, di tengah-tengah rapat, legislator Komisi Sosial mengusir Sekjen Kemensos Hary Hikmat. Alasannya karena berkomunikasi yang tidak pantas terhadap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Hal itu berawal dari kritikan yang disampaikan Muhammad Ali Ridha mengenai komunikasi Sekjen Kemensos kepada pimpinan Komisi VIII DPR RI. Dia menilai, sebenarnya selama ini komunikasi yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah baik, namun tidak diikuti oleh Sekjen Kemensos.
“Apa yang diceritkan oleh saya bahwa ada komunikasi buruk yang dilakukan oleh saudara Sekjen kepada pimpinan kami Ace Hasan, dan menurut saya itu offside," kata Ali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Ali kemudian mengusulkan, jika rapat hendak dilanjutkan, sebaiknya Sekjen Kemensos dilarang mengikuti rapat.
"Maka saya usulkan kalau rapat ini akan dilanjutkan saya minta saudara Sekjen untuk meninggalkan ruangan ini," kata Ali.
Hal serupa juga diunggapkan oleh sejumlah anggota lainnya. Mereka juga keberatan Sekjen Kemensos mengikuti rapat dan diharapkan untuk keluar ruangan.
Menanggapi hal tersebut, Risma langsung pasang badan dan meminta maaf. Dia mengaku memiliki prinsip tidak ada istilah anak buah yang salah. Kesalahan, menurutnya, tetap merupakan tanggung jawab pimpinann.
"Tidak ada salah kopral, yang salah adalah jenderal. Saya lah jenderal di Kemensos," kata Risma.
Risma bahkan terlihat hendak bersujud di hadapan pimpinan Komisi VIII DPR RI atas perbuatan anak buahnya yang kurang berkenan di mata anggota lainnya.
"Saya selalu berprinsip jendralah yang salah, kalau ada komunikasi yang tidak baik, saya yang salah. Saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Risma.
"Cara apapun akan saya lakukan. Kalau memang saya harus berada di tempat Pak Ace, dan saya duduk di bawah saya akan lakukan," imbuhnya.
Setelah mendengar hal tersebut Ace akhirnya membuka suara. Menurut Ace dirinya enggan mempersoalkan adanya kesalahpahaman komunikasi antara pihak DPR dengan Kemensos.
Di mana awal mulanya ketika Risma mengunjungi daerah Jawa Barat yang merupakan dapil dari Ace. Kemudian Komisi VIII tidak mengetahui kunjungan tersebut.
“Saya terus terang saja ketika Ibu ke dapil saya, lalu tidak memberitahu kami, padahal kesempatan kita bersama setiap kali ke dapil kita setidaknya diberitahu dan itu yang ngatur adalah Sekjen,” ujar Ace.
“Sekjen memang waktu itu telah minta maaf, tapi setelah itu nyerocos bu, bilang apa yang kami lakukan itu sinis, bahwa saya diundang oleh Kemensos ndak pernah datang. Apa urusannya bicara seperti itu,” tambah Ace.
Setelah itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto pun menginterupsi. Agar rapat kerja berjalan dengan lancar maka sebaiknya Sekjen Kemensos Hary Hikmat untuk meninggalkan ruangan.
“Saya kira gak perlu diperpanjang lagi, dan bu menteri gausah memperpanjang lagi supaya enak semua. Tapi pak Sekjen sebaiknya meninggalkan tempat dulu bu kalau enggak gak mungkin ini berlanjut bu. Memang benar Pak Ace, ini bukan pribadi ini semua fraksi,” tutur Yandri.