Kok Ada Banjir yang Lambat Surut di Jakarta? Wagub Ariza: Tanah Rendah...
ERA.id - Banjir yang terjadi selama beberapa hari di DKI Jakarta, dikeluhkan. Ada yang cepat surut di daerah tertentu, ada pula yang tidak. Kok bisa?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku, kalau banjir yang tak cepat surut di beberapa daerah, dikarenakan kondisi tanah sebagian besar di bawah permukaan laut.
Atas dasar itulah, yang membuat banjir yang merendam puluhan RT, belum surut dalam waktu enam jam setelah hujan reda.
"Mungkin ada beberapa titik yang memang datarannya sangat rendah. Ada beberapa titik yang datarannya jauh di bawah permukaan laut. Itu memang pengecualian yang seperti itu," kata Riza, Rabu (19/1/2022).
Meski demikian, Riza mengklaim secara umum banjir dan genangan yang terjadi di dataran normal, bisa dipastikan surut kurang dari waktu enam jam seperti target Anies Baswedan, walau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya peningkatan curah hujan di bulan Januari dan Februari 2022 dibanding bulan Desember 2021 lalu.
"Memang ini ada peningkatan intensitas hujan di Januari ke Februari ini dibandingkan Desember. Untuk itu, kami minta masyarakat lebih hati-hati. Pastikan kesiapsiagaan. Warga yang selama ini daerahnya berpotensi adanya genangan atau banjir, semua harus hati-hati," ucap dia.
Terkait warga yang mengungsi, Riza menyebut saat ini jajaran Pemprov DKI telah menanganinya dengan menyiapkan bantuan tempat pengungsian hingga kebutuhan logistik.
"Kami, jajaran BPBD, satgas kebencanaan, TNI-Polri, hingga penggiat sosial kemanusiaan sudah memahami tugas masing-masing, menyiapkan dukungan, peralatan, dan aparat yang di lapangan sudah stand by," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, pada Rabu ini pukul 09.00 WIB, terdapat 64 RT yang terendam banjir hingga satu meter yang tersebar di Jakarta Barat.
Kemudian pada pukul 12.00 WIB, titik banjir bertambah menjadi 93 RT. Berdasarkan pembaharuan data per pukul 15.00 WIB, titik banjir kembali bertambah menjadi 102 RT.
Petang tadi, banjir masih menggenang di 77 RT. Terdapat 1.194 warga terdampak banjir mengungsi di 16 lokasi seperti musala, RPTRA, kantor sekretariat RW, hingga rumah susun.
Pemprov DKI mencatat curah hujan yang terjadi sejak Selasa, 18 Januari kemarin tergolong ekstrem. Curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 milimeter, di Pulomas 177 milimeter, dan Kelapa Gading 163 milimeter.