Pembangunan Tol JORR Sebabkan Banjir di Benda, Pemkot Tangerang Bakal Panggil Pelaksana Proyek Minta Tanggung Jawab
ERA.id - Walikota Tangerang, Arief Wismansyah bakal memanggil pengembang proyek akses Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC).
Sebab, pembangunan proyek strategis nasional (PSN) ini berdampak pada wilayah Kecamatan Benda yang mengalami banjir.
"Nanti kita undang ya, ini kan sama berurusan dengan kepentingan transportasi," ujarnya Jumat, (21/1/2022).
Kata dia, ketika pengembangan menjalankan suatu pembangunan seharusnya terdapat Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Namun demikian, proyek yang dikerjakan itu sudah rampung menyisakan dampak negatif bagi warga sekitar.
"Kita lihat ini, kan belum tuntas nih, ditinggal begitu saja. Jadi mereka harus perbaiki saluran-saluran ini sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar," katanya.
Arief menegaskan seharusnya pembangunan yang dilakukan juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Bukan malah menyengsarakan dengan dampak banjir yang ditimbulkan ini.
"Justru pembangunan ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas kesejahteraan yang ada di sekitar. Bukan malah memperburuk kondisi lingkungan yang ada di sekitar," tegas Arief.
Diketahui, hampir semua wilayah di Kecamatan Benda mengalami banjir setalah diguyur hujan sejak Senin, (17/1/2022) lalu. Banjir yang melanda pada Selasa (18/1/2022) ini pun belum surut hingga kini.
Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun memantau sejumlah lokasi banjir seperti di kelurahan Belendung dan Jurumudi. Arief pun terkejut ketika melihat lokasi yang sebelumnya tidak banjir namun kini malah banjir.
"Ini saya survei di belakang kantor Kecamatan (Benda) dulu enggak pernah banjir," kata dia.
Banjir yang melanda ini pun kata Arif dikeluhkan masyarakat. Masyarakat menuding pembangunan Tol JORR II menjadi penyebab banjir.
"Saluran tol semuanya buang ke masyarakat. Bukannya dipisah, malah ini jadi satu salurin ke masyarakat. Dibelakang ini jumlahnya kurang lebih ada 477 yang terdampak. Terus di kelurahan Belendung (cek) ini ada 2 RT yang terdampak dan Juru Mudi ada 300 KK (Kepala Keluarga)," jelasnya.
Dia mengatakan saluran pembuangan air yang ada di Kecamatan Benda mengarah ke Kali Dadap, Kabupaten Tangerang. Namun, kondisi salurannya mulai menyempit. Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat atas dampak ini.
"Jadi nanti kita akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, karena banjir dampak tol ini akan sama-sama bisa kita atasi," tuturnya.
Pihaknya kata Arief bakal menelusuri saluran air yang bermasalah. Pembungaan air di Kecamatan Benda juga ada yang berasal dari Jakarta. Pasalnya wilayah ini berbatasan dengan Jakarta.
"Kan ini perbatasan nih, seberang sudah Jakarta dan ini Tangerang. Nah buangnya semua kesini. Airnya masih muter-muter aja dari kali Tegal Alur. Maka kalau kita bisa optimalkan kali Dadap," jelasnya.
"Terus ada penambahan saluran-saluran dari Bandara, dan tidak melimpahkan air ke warga, mungkin warga tidak kebanjiran," kata Arief.
Arief mengatakan, hampir semua wilayah Kecamatan Benda mengalami banjir namun yang terparah terdapat di Jurumudi Baru. Dirinya pun mengaku iba melihat warganya sudah berhari-hari bergelut dengan banjir.
"Kan tadi kasihan banyak nenek-nenek, perempuan di dalam, ya sudah dua hari. Nah nanti turun, kalau hujan eh naik lagi. Nanti bebenah lagi bersih-bersih lagi," katanya.
Sebab, sejumlah wilayah di Kecamatan Benda sebelumnya tidak pernah terdampak banjir. Namun, menjadi banjir setelah adanya tol JORR II ini.
"Sejak tol beberapa tahun ini ada, diuruk lalu salurannya tidak dikendalikan, makanya mereka akhirnya terdampak. Tahun kemarin juga terdampak. Tahun lalu kita sudah komunikasi, Oktober laporan pak camat sudah ada yang dateng, tapi nggak ada tindak lanjutnya nih," jelas Arief.
"Kita berharap dalam waktu dekat ada tindak lanjut dari Tol, dari kementerian PU, dari stakeholder yang ada di Kecamatan Benda ini bisa mengatasi masalah banjir," tambah Arief.
Sejauh ini terdapat 29 KK di Kelurahan Benda yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir . Mereka mengungsi ke Masjid dan posko yang sudah disediakan.
"Pemerintah kota saat ini juga sudah buat dapur umum, posko banjir juga, ada di kecamatan dan ada di Masjid. Dinas kesehatan juga bangun posko kesehatan dan sekarang kita akan koordinasi ke pengembang jalan tol , Kementerian PUPR," katanya.
Untuk mengantisipasinya, Pemkot Tangerang telah menambah pompa untuk menyedot air. "Ini kan jadi banyak yang surut, airnya turun ya sekitar 50 cm. Nah moga-moga setelah kita menambah pompa jadi bisa mempercepat. Kondisi pembuangannya juga masih terbatas," pungkasnya.