Saat Gubernur Sulsel dan Maluku Membahas Ikan Segar, Nama SYL Ikut Disebut

ERA.id - Plt Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Maluku bertemu dalam satu kesempatan. Mereka membahas ikan segar. Mereka juga berbicara tentang bisnis yang bisa menguntungkan daerahnya masing-masing.

Ya, Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail, mengatakan potensi ekspor yang dimiliki daerahnya, berasa dari komoditas perikanan.

"Kita juga sudah ekspor ikan segar ke Narita, Jepang," kata mantan Kapolda Maluku ini, Sabtu (22/1/2022), saat berjumpa dengan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Kota Makassar.

Sudirman balik memaparkan, beberapa potensi ekspor itu bisa didukung dengan tersedianya pengiriman langsung ke luar negeri baik via bandara Sultan Hasanuddin atau pun pelabuhan Makassar New Port.

"Kita sudah ada ekspor direct flight. Kita ekspornya meningkat sekali sejak adanya direct cargo," sebutnya.

Hadirnya infrastruktur yang dapat melakukan pengiriman langsung ke negara tujuan, meningkatkan permintaan kepada Sulsel. Untuk komoditi tertentu, dibutuhkan dukungan dari daerah lain.

Seperti adanya permintaan rumput laut (seaweed) sebesar 500 ton. Walaupun Sulsel memiliki komoditi ini, namun tidak dapat menutupi permintaan pasar.

Ia mengharapkan, pelabuhan dan bandara di Sulsel dapat menjadi hub untuk pengiriman ke luar negeri bagi daerah lain, terutama di Kawasan Indonesia Timur.

"Di sini menjadi tempat ekspornya, kita kirim. Kita mau ekspor lancar, kita ingin isi terus," harapnya.

Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil yang turut hadir menjelaskan, bahwa kunjungan Pemerintah Provinsi Maluku ke Sulsel merupakan tindak-lanjut dari MoU di masa pemerintahan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dan nantinya akan kembali diperbaharui.

"Rencananya akan diperbaharui kembali nanti di Maluku Baileo Exhibition 2022. Kemudian ditindaklanjuti perjanjian kerjasama (PKS) OPD terkait, terkait sektor ekonomi, yaitu perdagangan, perindustrian, PTSP dan pertanian," jelasnya.

Kerjasama ini saling menguntungkan terutama ekspor produk komoditi. Sedangkan untuk sektor industri pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Produk IKM untuk memasarkan produk masing-masing ke provinsi mitra.