Jelang Peti Ditutup, Tangis Pecah Nurul Arifin Saat Cium Putri Tercinta untuk Terakhir Kalinya
ERA.id - Artis sekaligus politisi Nurul Arifin kini tengah berduka lantaran kehilangan putrinya, Maura Magnalia Madyaratri yang meninggal dunia pada Selasa (25/1) pukul 05.37 WIB akibat gagal jantung.
Saat ditemui di rumah duka di Cinere, Depok, Jawa Barat, Nurul Arifin masih merasakan kesedihan cukup dalam. Sebelum jenazah dimakamkan di San Diego Hills pada Rabu (26/1), keluarga mengadakan doa bersama dan sambutan terakhir kali untuk Maura.
Sebelum peti ditutup, keluarga dan kerabat masih menyelenggarakan Misa Requiem dengan suasana haru. Seluruh keluarga dan kerabat hadir dan duduk untuk mengikuti ibadah pemberkatan jenazah.
Sebelum jenazah dibawa ke pemakaman di San Diego, Nurul Arifin terus menangis hingga mencium putri tercinta untuk terakhir kalinya. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini terus menangis sambil memeluk jenazah putri sulungnya untuk terakhir kalinya.
Nurul Arifin terus menatap wajah Maura untuk terakhir kalinya. Kini, jenazah Maura sudah diberangkatkan dari rumah duka ke San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Keluarga dan kerabat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Sebelum meninggal dunia, Maura sempat berbincang-bincang dengan ayahnya bahkan mengirim pesan kepada teman-temannya. Lalu, Maura tertidur di atas meja dan ditemukan sudah tak bernyawa.
"Tadi malam jam 1 masih ngobrol sama Mas Mayong. Dia juga masih chattingan sama teman-temannya. Jam 04.30 waktu kami bangun dia sudah ketiduran di meja makan. Diangkat sudah dingin, jadi itulah yang terjadi," ungkap Nurul Arifin, dikutip dari kanal YouTube Nit Not.
Selain itu, kehadiran pandemi Covid-19 membuat Maura menjadi frustasi karena menjadi dibatasi. Sehingga, hal ini mempengaruhi kesehatan mentalnya.
"Jadi saya lihat ini bentuk frustasi, ada unsur akibat pandemi larangan ini itu. Sehingga tidak bebas bertemu dengan teman dan sebagainya. Jadi frustasinya agak dalam," ucapnya.