Elektabilitas Airlangga Masih 'Nol Koma', Golkar: Harus Jadi Capres!
ERA.id - Sekretaris Jenderal DPP Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, partainya belum menentukan akan berkoalisi dengan partai politik manapun di Pemilu 2024.
Namun, siapapun yang akan menjasi kaolisi nantinya, Golkar tetap menginginkan Ketua Umum Airlangga Hartarto senagai calon presiden (capres) 2024.
Lodewijk mengatakan, hal itu sesuai amanat dari Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar itu pada Desember 2019.
"Ya, kita (harus) capres, karena itu amanat munas. Kita enggak bisa (cawapres)," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/2/2022).
"Salah satu keputusan musyawarah nasional adalah mencalonkan ketua umum Partai Golkar menjadi calon presiden tahun 2024, itu munas, keputusan tertinggi," imbuhnya.
Lodewijk optimis Partai Golkar mampu mendorong Airlangga sebagai Capres 2024. Menurutnya, sebagai partai pemenang kedua, tak susah mencari partai politik untuk diajak berkoalisi, sebab Golkar hanya butuh satu partai saja supaya dapat memenuhi syarat ambang batas presiden.
"Ya kita kan tinggal mengambil satu partai dengan suara enggak terlalu besar," katanya.
Meski begitu, saat ini Partai Golkar masih terus berkomunikasi dengan berbagai pihak. Hubungan dengan partai politik lain pun diklaim masih sangat cair.
"Jadi kita tunggu aja, enam bulan ke depan mungkin itu udah keliatan proses kristalisasinya," ujarnya.
Sebelumnya, elektabilitas Airlangga Hartarto di sejumlah hasil survei masih rendah.
Hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Trust Indonesia Research and Consulting pada Senin (31/1/2022) menyebutkan elektabilitas Airlangga cuma 0,7 persen.