Sensasi Bukber dengan Olahan Makanan Hutan

Jakarta, era.id - Khusus di Bulan Ramadan ini, ada yang berbeda dari di waktu senja menjelang waktu buka puasa di gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terutama di setiap hari Senin dan Kamis.

Seperti pada Senin (28/5/2018), terdapat acara demo masak yang dilakukan oleh Chef Yulia Zenith dan Chef Surya Caesar, yang menunjukkan keahlian mereka mengolah makanan lezat dari hutan asli Indonesia.

Makanan yang mereka memiliki nama yang unik, seperti Choco Forest, Choco Nutty Log Cake yang berbentuk seperti pohon. Tidak lupa juga minumannya yang dinamai unik, seperti Silva Pesona dan Sup Hutan Nusantara. Semua olahan tersebut berasal dari hutan, salah satunya adalah buah cokelat.

Acara yang dilaksanakan setiap Senin dan Kamis diberi nama Green Ramadan yang menjadi cara ngabuburit unik ala KLHK, yang diisi dengan diskusi dan acara unik lainnya. 

Selain itu, acara buka bersama yang dilakukan bersama bintang-bintang tamu yang turut diundang ke acara ini. Di antaranya, aktivis lingkungan Oppie Andaresta, Putri Pariwisata 2017 Astira Intan Vernadeina, Miss Earth Indonesia 2017 Michelle Victoria Airiani dan salah satu perwakilan dari Majalah Kartini Intan Mahalia.

"Semoga tidak ada yang batal puasa karena melihat demo masakan dari para chef ini," canda Menteri Siti, saat membuka acara Green Ramadan yang mengangkat tema 'Hutan Sehat, Kuliner Murah', Senin.

"Semoga ini menjadi pendorong gaya hidup sehat dengan berkuliner murah dari hasil hutan yang pada akhirnya menuju pada ketahanan pangan," tambah Menteri Siti.

Tema unik Green Ramadan yang mengangkat hutan sebagai salah satu sumber pangan adalah salah satu upaya KLHK untuk mengingatkan masyarakat soal program Perhutanan Sosial, yang sedang dijalankan di pemerintahan Jokowi-JK saat ini. Hal ini berkaitan dengan pemerataan ekonomi melalui peningkatan akses dan hak kelola masyarakat atas hutan.

Program Perhutanan sosial adalah memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan, supaya mereka mendapatkan hak untuk mengolah kebutuhan primer dan sekunder dari hutan. Contohnya adalah dengan peningkatan kualitas produk dan pemasaran hasil hutan, yang membutuhkan pihak lain untuk membantu dan terlibat dalam pemenuhan pelaksanaannya.

Melalui kegiatan Green Ramadhan ini, Menteri Siti berharap ada komunikasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah untuk mencari solusi dan inovasi terbaik terkait isu pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. 

"Saya berharap saudara-saudara bisa menuangkan ide-ide kreatif dan inovasi melalui dialog. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan untuk kita semua," tutur Menteri Siti.

Tag: