Sensasi Gurih dan 'Kecrot' Makan Tutut Rica-Rica Pedas dan Original

ERA.id - Makanan olahan tutut alias keong sawah nampaknya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Pasalnya di beberapa daerah, keong sawah sudah sering dimasak menjadi makanan yang sangat lezat.

Namun demikian, nyatanya masih banyak juga yang ragu akan makanan ini. Hal ini lantaran masih banyak orang yang memandang tutut adalah makanan yang kotor karena terbuat dari keong sawah.

Selain enak dan gurih, ternyata tutut memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang sangat tinggi.

Tutut biasanya diolah dengan campuran rempah khas Indonesia, seperti lengkuas, serai, daun salam, kemudian rempah yang ditumbuk, bawang merah dan bawang putih, kemiri, jahe dan kunyit, buat kamu yang suka pedas, juga bisa diolah dengan tambahan cabai rawit dan cabai merah.

“Rempah-rempah itu sangat penting dalam mengolah tutut, tak hanya itu agar bumbunya meresap, bagian belakang dari cangkang tutut harus dipotong dan saat menikmatinya tidak kesulitan,” Jelas Dedi Heryanto pemilik kedai Tutut Mang Oded yang ada di Jalan Adumanis nomor 15, Sukaluyu, Kota Bandung, selasa(24/11/2020).

Tutut Mang oded (Anda Mahardhika/era.id)

Kata pria yang sering dipanggil mang oded ini, sensasi 'kecrot' saat menikmati tutut juga menambah cita rasa. Asal bisa mengolahnya, 'stigma' amis dan menjijikan dari keong ini bisa diminimalisir.

“Mengolah tutut agar enak dan tidak amis, enggak boleh sembarangan, jadi pas bagian tutut dipotong, tutut harus dibersihkan terlebih dahulu, lalu saat merebusnya tidak boleh terlalu lama dan jangan sebentar, nanti malah beracun, tutut yang kami oleh cukup memakan waktu 15 sampai 30 menit saja,” kata Mang Oded.

Selain dimasak dengan rempah, kini banyak inovasi dan menu yang bermunculan dalam mengolah tutut, seperti diolah menjadi sate, gulai, dan bumbu rica-rica. Namun, memasak ala tradisional yang kaya akan rempah akan selalu disukai oleh semua kalangan. Seperti tutut yang dijual oleh Mang Oded, hanya dua varian yaitu tutut pedas dan original namun penikmatnya bisa berasal dari luar kota, apalagi saat akhir pekan, pembelinya berasal dari Jakarta bahkan Lampung.

Untuk seporsi olahan Tutut, kamu cukup merogoh kocek Rp10.000.