Konflik Rusia-Ukriana Kian Memanas, Ukraina Putuskan Tutup Penerbangan Sipil

ERA.id - Ukraina memutuskan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil setelah Rusia memulai aksi militernya. Penutupan ini dilakukan demi mencegah risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan.

Dalam situs resmi Perusahaan Layanan Lalu Lintas Udara Negara Ukraina diputuskan bahwa wilayah udara negara itu ditutup untuk penerbangan sipil mulai dari 0045 GMT pada Kamis (24/2/2022). Layanan lalu lintas udara pun ditangguhkan menyusul operasi militer di Ukraina Timur dari Rusia.

Regulator penerbangan Eropa juga telah memperingatkan bahaya terbang di daerah perbatasan Rusia dan Belarusia karena kegiatan militer.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengatakan wilayah udara di Rusia dan Belarus dalam jarak 100 mil laut dari perbatasan mereka dengan Ukraina juga dapat menimbulkan risiko keselamatan.

"Secara khusus, ada risiko penargetan yang disengaja dan kesalahan identifikasi pesawat sipil," kata perwakilan tersebut, dikutip Euro News, Jumat (25/2/2022).

Kehadiran dan kemungkinan penggunaan berbagai sistem peperangan darat dan udara menimbulkan risiko tinggi bagi penerbangan sipil yang beroperasi di semua ketinggian dan tingkat penerbangan," tambahnya.

Industri penerbangan semakin memprihatinkan akibat terjadinya konflik yang ditimbulkan pada penerbangan sipil sejak penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada tahun 2014.

EASA mengatakan kementerian pertahanan Rusia telah mengirim pesan mendesak ke Ukraina tentang risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan. Peringatan ini lantaran penggunaan senjata dan peralatan militer serta meminta kontrol lalu lintas udara Ukraina untuk menghentikan penerbangan.

Wilayah Ukraina sendiri telah dinyatakan sebagai zona konflik setelah berbagai serangan diluncurkan oleh Rusia. Menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, penerbangan El Al dari Tel Aviv ke Toronto tiba-tiba berbelok keluar dari wilayah udara Ukraina sekitar waktu penutupannya.

Selain itu banyak penerbangan Polish Airlines dari Warsawa ke Kyiv memutuskan untuk kembali ke Warsawa pada waktu yang hampir bersamaan. Beberapa jam sebelumnya, Safr Airspace yang didirikan untuk memberikan informasi zona aman dan konflik setelah jatuhnya MH17 mengatakan telah meningkatkan tingkat risiko di Ukraina menjadi 'do not fly'.

Pihaknya juga memperingatkan potensi serangan siber pada kontrol lalu lintas udara Ukraiana. Sementara itu, Rusia juga menangguhkan penerbangan domestik ke dan dari beberapa bandara di dekat perbatasnnya dengan Ukraina, termasuk Rostov-on-Don, Krasnodar, dan Stavropol hingga 2 Maret 2022.

Rusia juga telah menutup beberapa wilayah udara di sektor Rostov "untuk memberikan keamanan" bagi penerbangan penerbangan sipil.

Sebelum Ukraina menginformasikan tentang pembatasan wilayah udara, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat telah mengatakan kepada maskapai penerbangan mereka untuk menghindari wilayah udara tertentu di atas Ukraina timur dan Krimea, tetapi tidak menghentikan larangan total penerbangan.

Lufthansa Jerman juga menghentikan penerbangan ke Ukraina mulai Senin (28/2/2022), bergabung dengan KLM yang lebih dulu menangguhkan penerbangan.

Pekan lalu, dua maskapai penerbangan Ukraina mengungkapkan masalah dalam mengamankan asuransi untuk beberapa penerbangan sementara. Maskapai asing juga mulai menghindari wilayah udara negara itu ketika Rusia mengumpulkan kekuatan militer besar di perbatasannya.