Aksi Warga Ukraina Perang Gerilya Bikin Bom Molotov dan Anti-Tank Lawan Rusia
ERA.id - Warga sipil di Ukraina memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan mereka dengan membuat bom molotov. Bom tersebut akan mereka gunakan untuk melawan pasukan Rusia dan demi bertahan hidup.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina mendorong warga sipil menemukan cara untuk bertahan hidup. Sejumlah warga sipil Ukraina terlihat menciptakan senjata improvisasi berupa bom molotov.
Ratusan orang terlihat mencabik-cabik styrofoam dan memasukkannya ke dalam botol kaca beserta cairan yang mudah terbakar. Penggunaan styrofoam itu sendiri bertujuan agar bom menempel pada target.
Aksi itu diketahui dilakukan oleh warga sipil di kota Dnipro. Sejauh ini Dnipro belim diserang oleh pasukan Rusia, tetapi para penduduk mengatakan bahwa mereka melakukan berbagai cara demi mempertahankan diri dan kota.
"Tidak ada yang mengira kami akan menghabiskan akhir pekan seperti ini. Tidak ada yang berpikir tetapi sekarang kami melakukan ini dan sepertinya satu-satunya hal penting yang harus dilakukan sekarang," kata Arina, dikutip BBC, Selasa (1/3/2022).
Lalu, kata Arina, dia mengakui para warga di Dnipro bisa saja menjalankan kehidupan dengan normal, tetapi kebanyakan warga memilih untuk melakukan sesuatu demi mencegah hal buruk terjadi.
"Kita tidak bisa hanya menjalani kehidupan biasa kita jika kita aman, kita harus melakukan sesuatu," ungkapnya.
Sementara itu, instruksi tentang cara membuat bom telah dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina dan di seluruh media Ukraina. Bahkan pencarian Google di Ukraina untuk istilah bom molotov telah melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Outlet berita lokal The Kyiv Independent melaporkan bahwa tempat pembuatan bir Pravda yang berbasis di Lviv menghentikan operasi pembotolan birnya untuk membuat koktail Molotov.
Warga sipil juga telah menyetujui seruan untuk mengangkat senjata dan bergabung dengan pasukan cadangan, dengan barisan pria dan wanita dilaporkan berad di luar titik pendaftaran.
Pria berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina agar mereka bisa bergabung dengan tentara dan berperang melawan Rusia.
Ukraina juga telah mengimbau orang asing untuk melakukan perjalanan ke negara itu untuk mendukung perlawanannya. Dmytro Kuleba, Menteri Luar Negari Ukraina mengeluarkan undangan langsung kepada orang asing, Minggu (27/2/2022).
"Orang asing yang bersedia membela Ukraina dan ketertiban dunia sebagai bagian dari Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina, saya mengundang Anda untuk menghubungi misi diplomatik asing Ukraina di negara Anda masing-masing. Bersama-sama kita mengalahkan Hitler, dan kita juga akan mengalahkan Putin," cuitnya saat itu.