Imbas Tipu Wanita, Simon Leviev Digugat Bos Berlian Israel

ERA.id - Keluarga taipan berlian Lev Leviev resmi mengajukan gugatan terhadap Simon Leviev. Gugatan itu ditujukan lantaran Simon menggunakan identitas palsu untuk menipu para korbannya.

Kejahatan yang dilakukan Simon Leviev alias Simon Hayut terungkap setelah dokumenter The Tinder Swindler tayang di Netflix. Simon dituduh berpura-pura menjadi anggota keluarga miliarder asal Israel demi menarik perhatian dan menipu wanita di aplikasi Tinder.

Dalam sebuah pernyataan, Chagit Leviev, putri raja berlian Israel Lev Leviev sekaligus pewaris kekayaan keluarga mengatakan, gugatan itu berujuan agar Simon Hayut menerima hukuman yang setimpal.

"Shimon Hayut adalah penipu yang mencuri identitas keluarga kami dan mencoba mengeksploitasi nama baik kami untuk menipu korban jutaan dolar," katanya, dikutip E!News, Selasa (1/3/2022).

"Dia tidak memiliki hubungan dengan keluarga Leviev dan tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan kami LLD Diamonds," tambahnya.

Lalu, kata Chagit, dia dan keluarganya merasa lega setelah identitas asli dan tindakan Simon yang sebenarnya terungkap secara publik. Dia pun berharap Simon bisa mengakhiri tindakan tidak bermolarnya demi meraup keuntungan.

"Saya lega bahwa identitas dan tindakannya yang sebenarnya telah terungkap secara global, dan mudah-mudahan ini akan mengakhiri tindakan tidak bermoralnya," ungkapnya.

Gugatan yang diajukan oleh keluarga Lev Leviev itu terdaftar di Pengadilan Tel Aviv, Israel. Dalam gugatan itu disebutkan bahwa Simon telah membuat pernyataan palsu sebagai putra Lev Leviev dan menerima banyak keuntungan, termasuk materil.

Selain itu, di dalam gugatan itu juga tercantum bahwa Simon menipu, memalsukan, dan menyakiti banyak wanita di seluruh dunia dengan mengaku sebagai anggota keluarga miliarder Israel.

Keluarga Leviev juga menuduh Simon mengambil foto Lev dan Ayelet Leviev tanpa izin dan menggunakan aplikasi photoshop untuk mengubah wajahnya sendiri ke dalam foto keluarga.

"Dia menyajikan foto 'tetap' kepada wanita dan pria sebagai bukti menjadi anggota keluarga Leviev, sehingga membuat pernyataan yang keliru bahwa dia adalah bagian dari keluarga, dan melakukannya untuk menghasilkan keuntungan pribadi dan menyesatkan publik," bunyi gugatan tersebut.

Sementara itu, tuduhan dalam gugatan termasuk pencemaran nama baik, pelanggaran privasi dan pelanggaran merek dagang. Keluarga Leviev mengatakan bahwa tindakan tercela Simon mencemarkan nama baik dan mempermalukan mereka.

Simon Leviev sebelumnya muncul di dalam dokumenter Netflix yang menampilkan aksi penipuannya terhadap tiga orang wanita. Dia sempat didakwa dengan kejahatan atas tuduhan dalam film dokumenter tersebut beberapa tahun lalu.

Namun pada Mei 2020, Simon dibebaskan dari penjara Israel setelah menjalani lima bulan dari hukuman 15 bulan atas empat tuduhan penipuan yang tidak terkait.

Lebih lanjut, pengacara Guy Ophir yang mewakili keluarga Leviev mengatakan tindakan hukum ini hanyalah awal dari sejumlah tuntutan hukum yang akan menjerat Simon Hayut.

"Siapa pun yang mencoba memanfaatkan skema ini akan dituntut," tutup Ophir.