Nasib Haru 3 Ibu Ukraina Lahirkan Bayi di Shelter Bom dan Ruang Bawah Tanah saat Invasi Militer Rusia
ERA.id - Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina diwarnai dengan kelahiran wajah-wajah baru dari bayi-bayi di Ukraina. Sejumlah bayi lahir dengan selamat di ruang bawah tanah dan tempat pengungsian.
Kelahiran bayi-bayi di tengah invasi Rusia itu dikonfirmasi oleh pemimpin Ukraina. Anggota perlemen Hanna Hopko membagikan kisah kelahiran bayi beruntung tersebut di ruang bawah tanah.
"Hidup tidak berhenti. Bersembunyi di tempat perlindungan bom, seorang wanita di Kyiv melahirkan seorang bayi perempuan bernama Mia," tulis Hopko di akun Facebook miliknya, dikutip People, Rabu (2/3/2022).
Selain Hopko, unggahan lainnya dari rumah sakit Ukraina di Luhansk pekan lalu juga merinci proses evakuasi pasein dan staf di ruang bawah tanah ketika penembakan terjdai.
Menurut keterangan rumah sakit, setiap pasien yang dipindahkan ke ruang bawah disediakan tempat tidur lengkap dengan kasunya. Di sana juga tersedia pasokan listrik hingga generator listrik untuk keadaan darurat.
"Setiap pasien disediakan tempat tidur dengan tempat tidur, ruang bawah tanah dilengkapi dengan listrik, lampu minyak tanah dan generator listrik disiapkan untuk keadaan darurat," bunyi pernyataan rumah sakit.
Namun selama berada di ruang bawah tanah, seorang pasien mendadak membutuhkan pertolongan lewat sebuah operasi mendesak. Para dokter yang berada di tempat penampungan pun langsung bergegas melakukan operasi hingga mempertaruhkan nyawa mereka.
"Dengan mempertaruhkan nyawa, para dokter meninggalkan tempat penampungan, melakukan operasi darurat di ruang operasi, dan kemudian mengangkut pasien ke tempat penampungan," ungkap rumah sakit.
Selain bayi berjenis kelamin perempuan, seorang bayi laki-laki juga lahir selama invasi Rusia ke Ukraina. Bayi laki-laki itu lahir dengan berat 3,5 kilogram dalam keadaan selamat.
Viktor Liashko, Menteri Kesehatan Ukraina, menggunakan media sosial untuk berbagi foto bayi-bayi yang dilaporkan lahir di tengah pertempuran dan ibu-ibu yang menggendong anak-anak di tempat yang sempit.
"Pada hari ketiga perang, yang dimulai oleh penjajah Rusia, di bawah api dan ledakan, kehidupan juga berjalan lancar dan tangisan bayi Ukraina yang baru lahir muncul," tulis Liashko pekan lalu.
"Kemarin di Kherson, di bawah api, dua anak laki-laki lahir di salah satu rumah sakit bersalin di tempat perlindungan bom. Dua kehidupan baru yang sudah memiliki War dalam kode genetik mereka," lanjutnya.
Invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Kamis pekan lalu, dengan pasukan bergerak dari utara, selatan, dan timur. Peta serangan pun setiap harinya berubah-ubah dan telah melukai hingga menewaskan ratusan orang, termasuk anak-anak.