Muncul Wacana Perpanjang Masa Jabatan Presiden Jokowi, Novel Bamukmin: Mau Berapa Lagi Ulama dan Habib yang Dikriminalisasi?
ERA.id - Wakil Sekretaris PA 212 Novel Bamukmin mengaku tak bisa membayangkan banyaknya penista agama dan ulama yang dikriminalisasi jika jabatan Jokowi kembali diperpanjang hingga tiga periode.
Novel menyatakan selama menjabat, Presiden Joko Widodo kerap membela dan menista serta mengkriminalisasi ulama serta habib.
"Jadi menolak jokowi bukan berdasarkan agama saja tapi sudah berdasarkan konstitusi juga karna rezim jokowi sudah banyak menyerang dan melanggar konstitusi," kata Novel kepada Era.id melalui pesan singkat.
"Mau brp lagi laskar yg dibantai dan penistaan agama manalagi dan siapa lagi yg akan dibela sementara negara ini sdh darurat penista agama," tambah dia.
Untuk diketahui, wacana tersebut kembali mencuat setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan usulannya agar Pemilu 2024 ditunda minimal dua tahun. Alasannya untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Usulan itu juga disepakati oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menambahkan bahwa mayoritas masyarakat masih menginginkan Presiden Joko Widodo melanjutkan kepemimpinannya. Hal ini kemudian diamini oleh Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Namun, sejumlah partai politik koalisi pemerintah lainnya bersikap sebaliknya, yaitu menolak Pemilu 2024 ditunda dan masa jabatan presiden diperpanjang. Mereka yang menolak antara lain yaitu PDIP, NasDem, dan Gerindra.