Kacau, Ada Bayi 15 Bulan Dilecehkan di Jeneponto Sulsel, Kondisinya Kritis
ERA.id - Seorang bayi berusia 15 bulan di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, dilecehkan orang tak dikenal. Info ini viral di Facebook, mulai Senin (14/3/2022) malam kemarin.
Awalnya, akun Facebook Sherina Dewie yang membagikan kabar malang yang terpaksa didera keponakannya itu.
Ia menuliskan, jika keponakannya diduga dilecehkan. Saat tahu kondisi ponakannya makin parah, ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg Pasewang (Latopas) Jeneponto.
"Okaraeng ataala haruska bagaimana, keponakanku harus dirawat karena nyawanya terancam, pendarahan hebatki," tulis Sherina Dewie di akun facebooknya, Senin (14/3/2022).
Tak lama, saat dicek kembali, Sherina Dewie sudah menghapus status yang dikirimnya ke banyak grup Facebook.
Kabar ini lantas dipertanyakan banyak pihak. Toh, Humas RSUD Latopas Jeneponto, Jamilah, juga belum mau mengiyakan apakah bayi itu dilecehkan atau tidak.
Ia hanya mengaku, kalau di RSUD Latopas, memang ada bayi 15 bulan yang dirawat.
Terpisah, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman langsung merespons. Ia meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A PPKB) Provinsi Sulawesi Selatan bergerak cepat mengawal kasus pelecehan itu.
Sudirman jelas berduka dan syok dengan kejadian ini. Dari sana, ia mengecam mengecam pelaku yang menjadikan seorang bayi pelampiasan nafsu bejadnya.
"Kami meminta agar aparat penegak hukum segera menangkap pelaku kejahatan seksual pada anak. Ini kejahatan yang sangat tidak manusiawi terhadap anak di bawah umur," ungkapnya.
Sudirman juga menginstruksikan tim Andalan Sulsel Peduli untuk mendampingi sekaligus memberikan bantuan kepada korban.
Sementara Kepala DP3A PPKB Sulsel, Fitriah Zainuddin mengatakan, bahwa saat ini korban divisum di Jeneponto. "UPT PPA Sulsel sudah berkoordinasi dengan Kanit PPA Polres Jeneponto dan P2TP2A Jeneponto. Saat ini korban sudah dirujuk dari RS di Jeneponto untuk mendapatkan penanganan di RS Unhas." katanya.
Pihaknya pun senantiasa mendampingi untuk mengontrol perkembangan pada korban. "Kita terus pantau perkembangan korban," ujarnya.