Ramal Gempa Dahsyat Sebentar Lagi, Anak Indigo Tigor Otadan Ingatkan Beberapa Daerah Ini: 8,3 Skala Richter
ERA.id - Anak indigo, Tigor Otadan meramal bencana alam yang akan terjadi pada sepanjang 2022. Salah satunya adalah gempa bumi yang bakal terjadi di Indonesia melanda sepanjang 2022. Mulanya, ia meramal tahun ini akan dihadapkan banyak bencana, musibah hingga virus baru.
"Sekarang logikanya gini, bencana banyak, musibah banyak, virus banyak, banyak pekerja dikurangin. Jadi, alasan dikurangin apa? Banyak orang gelap. Memang itu nyata," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Makrifat TV.
Lalu, Tigor Otadan meramal gempa 2022 akan terjadi di sejumlah daerah yang dekat dengan lautan, seperti Arafuru, Jawa, Ujung Pandang hingga Bukit Tinggi. Ia meramal salah satu lokasinya ada yang kurang 8,3 skala richter.
"Sudah saya upload di Instagram, sebelum BMKG ini. Disini pandangan titik lokasi gempa kurang 8,3. Semoga hanya pandangan dan tidak perlu terjadi. Ini saya tulis Arafuru letaknya dimana, Pulau Jawa, Ujung Pandang, Belitung, Mentawai, Lautan Jawa dimana," ungkapnya.
Ia mengatakan ramalan gempa itu titiknya tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
"Jika, lautan dua lautan itu ada masalah. Itu misalnya, Ujung Pandang, Belitung, Mentawai, Pematang Siantar, Banten, DKI Jakarta, Tulung Agung, Malang Selatan, Pantai Ngliyep, Yogyakarta, Bandung, Laut Banda," katanya.
"Yang kemarin baru gempa itu, Nusa Tenggara Timur, Laut Sulawesi, Serawak, Lombok, Bukit Tinggi, dan ada empat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan," lanjutnya.
Tigor Otadan juga tak perduli dicap buruk mengenai ramalannya. Sebab, ini berdasarkan mata batinnya.
"Ya mungkin gini loh, terserah ini mau menyebutkan apa, indigo apalah, bodo amat, pandangan, berartikan menjadi pandangan," ujarnya.
Tigor Otadan menegaskan jika ini hanya berdasarkan pandangannya sebagai anak indigo. Sama seperti BMKG yang mempunyai alat mendeteksi. Ia meminta untuk seluruh masyarakat Indonesia agar selalu waspada.
"Gini pandangan, BMKG juga punya alat. Kalau bisa jangan sentimen untuk orang-orang melihat. Jika itu positif ambil, kalau negatif tinggalkan. Bukan kita untuk menakut-nakuti. Tetapi, waspada jika ada ini harus apa. Penyampaiannya sama alatnya beda," lanjutnya.