Posisi RT/RW di Makassar Berpolemik, Tim Sukses Danny Pomanto Diseret
ERA.id - Senin (15/3/2022) kemarin, gabungan mantan ketua RT/RW di Kota Makassar, Sulsel, berunjuk rasa di kantor DPRD Kota Makassar.
Kebijakan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menunjuk Penanggung Jawab (PJ) sebagai pengganti jabatan RT/RW setempat, dinilai ganjil.
Alhasil, demonstran pun mengendus, kalau kebijakan itu diduga berasal dari tim sukses Danny yang tergabung dalam komunitas Bassi Barania.
Ketua RT 06/RW 07 Tamamaung, Junaedi Hasyim mengasihani lurah-lurah yang ada di Makassar, sebab diawasi oleh pihak di luar pemerintahan.
"Kasihan, masa mereka (ASN) diawasi oleh orang-orang yang tidak punya legalitas. Mau diapakan ini kegaduhan? Dibiarkan begini terus? Yang benar saja," katanya kepada ERA, Selasa (22/3/2022).
Padahal lurah dan camat dalam Perda nomor 41 tahun 2001 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Daerah Kota Makassar, dituliskan bahwa camat dan lurah memfasilitasi terlaksananya pemilihan pengurus RT/RW.
Junaedi menegaskan, jika semuanya tidak berjalan dengan regulasi, para lurah, lanjut Junaedi, mengatakan tidak tahu menahu soal pemilihan Pj.
"Banyak kejanggalan dalam penunjukkan Pj RT/RW di Makassar. Misalnya, dalam satu rumah ada dua hingga tiga orang yang dijadikan Pj. Lebih parahnya lagi, anak berusia 14 tahun ditunjuk menjadi Pj. Di mana logikanya kita dipimpin oleh anak di bawah umur? Kalau lurah yang memilih, tidak mungkin dia tunjuk RT/RW berumur 14 tahun," tambah Junaedi.
Sementara itu, Lurah Buntusu Akmal Nursain menyikapi kegaduhan tersebut secara netral. Malahan saat ini dirinya sementara menguruskan gaji RT/RW di kelurahannya.
"Hal yang dilakukan oleh teman-teman yang menuntut keadilan adalah hal yang wajar. Saya pun mendukung. Untuk sementara ini, saya lebih memikirkan gaji RT/RW yang lama ini, sehingga gajinya pada bulan Januari hingga Maret segera terealisasikan," katanya kepada ERA melalui WhatsApp, Selasa (22/3/2022).
Saat ini di Kelurahan Buntusu, kegaduhan dapat teratasi, sebab dirinya langsung meninjau di tiap RT/RW yang ada di areanya. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
"Walaupun sempat terjadi kegaduhan di grup WhatsApp, tapi setelah saya dan tim memberikan penjelasan secara langsung akibatnya dapat diterima dengan baik. Sehingga saat ini di Kelurahan Buntusu adem ayem," pungkasnya.