Ukraina Klaim Berhasil Membunuh Yakov Rezantsev, Jenderal Ketujuh dari Rusia, Apa Benar?

ERA.id - Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim telah membunuh jenderal ketujuh Rusia, Letnan Jenderal Yakov Rezantsev. Yakov dilaporkan tewas dalam serangan di dekat kota selatan Kherson.

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat presiden Ukraina, pertama kali mengumumkan kematian dari Letnan Jenderal Yakov Rezantsev. Arestovych mengatakan Rezantsev, komandan tentara gabungan ke-49 Rusia tewas di tengah pertempuran sengit di dekat kota selatan Kherson, kota pertama yang diduduki Rusia selama invasi.

Media Ukraina melaporkan Rezantsev tewas di pangkalan udara Chornobaivka, yang digunakan Rusia sebagai pos komando. Selain Rezantsev, jenderal lainnya, Andrei Mordvichev juga dilaporkan tewas di lokasi yang sama.

"Yakov Rezantsev adalah letnan jenderal Rusia kedua yang tewas dalam perang melawan Ukraina," cuit akun Kementerian Pertahanan Ukraina, dikutip Newsweek, Senin (28/3/2022).

"Menghancurkan Abkhazia Georgia, mengebom Suriah dan akhirnya eliminasi yang memalukan di Ukraina. Ini menjadi rekam jejak khas jenderal Rusia," tambahnya.

Letnan Jenderal Rezantsev merupakan komandan tentara gabungan ke-49 Rusia, yang tewas dalam serangan di Kherson. Rezantsev sebelumnya bertugas di Suriah dan Abkhazia, wilayah otonom Georgia yang diakui sebagai negara oleh Rusia dan sekutunya.

Menurut situs web Kementerian Pertahanan Rusia, Rezantsev memegang posisi komandan peleton dan komandan tentara yang telah dianugerahi sejumlah hadiah negara, termasuk Order of Merit for the Fatherland.

Meski dilaporkan tewas, pemerintah Rusia belum mengkonfirmasi hal tersebut. Rusia sejauh ini hanya mengkonfirmasi kematian satu jenderal yaitu Letnan Jenderal Andrei Mordvichev.

Padahal pihak Ukraina percaya sampai saat ini ada tujuh jenderal Rusia yang tewas sejak awal pertempuran di mulai. Selain itu kematian Mayor Jenderal Magomed Tushayev dari Chechnya juga diperdebatkan.

Seseorang di dalam lingkaran dalam Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Ukraina memiliki tim intelijen militer yang didedikasikan untuk menargetkan kelas perwira Rusia.

Rusia mengatakan 1.351 tentara tewas sejak perang dimulai di Ukraina, meskipun pejabat Kyiv dan barat mengatakan jumlahnya jauh lebih tinggi.