Pembangunan Pasar Takkalasi Terbengkalai, Pemda Barru Dikritik: Kok Bisa? Kasihan Pedagang

ERA.id - Tokoh pemuda Kabupaten Barru, Mudassir Hasri Gani (MHG) mengunjungi Pasar Takkalasi, Kecamatan Balusu, Barru, Sulawesi Selatan.

Di sana, ia sempat meninjau lokasi. Sesampainya di pasar itu, hanya miris yang muncul di benaknya. Bagaimana tidak, sampah berserakan di mana-mana.

Selain itu, prasarana yang harus digunakan, malah ditutup dengan pagar besi kemudian dikunci. Terlihat dari luar, bagian dalam pasar terbengkalai. Meski begitu, lantai-lantainya masih terlihat terawat. Atapnya masih layak.

Ia pun mengeluhkan kinerja Pemkab Barru, yang terkesan membiarkan pembangunan pasar itu mangkrak dan tidak bisa digunakan oleh pedagang untuk berjualan.

Untuk diketahui, lods pasar tak digunakan sejak empat tahun silam, setelah direvitalisasi sejak 2018 lalu dengan menggunakan anggaran dari APBN.

Akibatnya, pedagang hanya bisa berjualan di pinggir pasar, bukan di lods yang disediakan, sebagaimana pasar pada umumnya.

"Cukup memprihatinkan. Sampah di sini sangat banyak yang berserakan. Tak diperhatikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Barru. Padahal pasar ini sangat terkenal bersih di tahun-tahun sebelumnya," kata MHG kepada ERA, Kamis (31/3/2022).

"Ini seharusnya bisa digunakan untuk para pedagang. Layak sekali untuk ditempati. Kok bisa terbengkalai seperti ini? Pemerintah seharusnya memperhatikan. Jangan hanya duduk berpangku tangan," bebernya.

"Saat ke sana ada pedagang yang berjualan makanan di sana menangis dan mengeluh. Sudah sampah yang dibiarkan begitu saja, warungnya pun tidak pernah dikunjungi. Karena sampah di kontainer yang tidak diambil. Apalagi dirinya diwajibkan bayar tiap bulan sebesar Rp 80 ribu. Dia mau bayar bagaimana, sedangkan pembelinya tidak ada," kesal MHG.

Selain itu, pria kelahiran 1993 ini mengungkapkan, bukan hanya Takkalasi saja yang tak terawat, masih banyak yang tidak terurus.

"Banyak sekali pasar di Barru yang tidak diperhatikan, salah satunya Pasar Mangkoso. Pasar itu juga kurang layak untuk dikunjungi. Kasihan pedagang," tuturnya.