Menko Maritim: Pemerintah Siapkan Pendidikan Layak di Morowali
Hal ini, kata Lutut, merupakan langkah yang baik, sebab untuk turut serta meratakan akses pendidikan yang selama ini lebih banyak terfokus di pulau Jawa.
"Nah ini saya pikir akan jalan ke depan, sekaligus melatih guru-guru kita untuk vocational training untuk memenuhi itu tadi, terutama di luar Jawa yang selama ini kurang kita perhatikan. Sehingga, kualitas pendidikan di luar Jawa khususnya di bidang teknik itu agak kurang," tutur Luhut di Gedung Kementrian Menko Kemaritiman, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).
Luhut menambahkan, di Morowali telah ada puluhan ribu pegawai yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan lokal. Namun, sayangnya orang lokal Morowali tidak banyak terserap, tapi justru lebih banyak dari kota-kota tetangga seperti Bintan dan Manado.
Baca Juga : Polisi Periksa Luhut dan Susi soal Reklamasi
Langkah itu, lanjut Luhut, saat ini tengah diupayakan oleh pemerintah, agar penduduk lokal Morowali juga banyak terserap menjadi tenaga kerja di perusahaan-perusahaan.
"Training itu sendiri sekarang sudah mulai jalan tahun ini. Sekarang kita rekrut dari mana? Dari Manado, Bintan, dan Morowali sendiri. Sedihnya, bangak yang dari Morowali itu sendiri gak bisa masuk, karena gak memenuhi standar," tuturnya.
Ia mengatakan, untuk upaya pelatihan bagi para warga lokal Morowali, saat ini telah didirikan politeknik yang akan mendidik anak-anak muda Morowali supaya lebih cerdas dan terampil. Terutama, tujuan pembangunan ini adalah untuk menggantikan tenaga kerja asing di Morowali, supaya rakyat lokalnya dapat menikmati bekerja di tanahnya sendiri.
Baca Juga : Ngobrol ke Luhut, Prabowo Curhat Soal Pilpres
"Sebenernya hampir dari 80.000 pegawai di sana, hanya 2.600 yang asing. Nah kita udh bikin politeknik di sana untuk sebenarnya hampir untuk menggantikan pegawai-pegawai tiongkok itu," tuturnya.