PKS: Dibanding Amien Rais, Lebih Elegan Tokoh Muda

Jakarta, era.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sosial (PKS) Mardani Ali Sera mengapresiasi wacana Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais maju menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2019. Namun, katanya, capres atau cawapres yang maju pada pemilu tahun depan sebaiknya dari kelompok muda.

"Lebih elegan yang muda (maju). Kita perlu memberi kesempatan pada yang muda untuk dipercaya," kata Mardani, kepada era.id, di Jakarta, Senin (11/6/2018).

Apalagi, kata Mardani, pemilih muda pada Pemilu 2019 jumlahnya mencapai 40 persen. Maka dari itu, hitungan politiknya adalah mengusung figur muda yang lebih menjanjikan kemenangan.

Di sisi lain, menurut Mardani, Amien Rais yang saat ini berusia 74 tahun memang lebih muda dibanding Mahathir Mohammad yang menjadi Perdana Menteri Malaysia dalam usia 92 tahun. Kendati begitu, Mardani menilai, dia tetap berpendapat lebih baik mengusung anak muda ketimbang mengusung Amien yang sudah sepuh.

"Apresiasi niat mengusung Pak Amien usia 74 tahun, tentu lebih muda dari usia Dr Mahathir Mohammad yang jadi PM usia 92 tahun. Tapi akan jauh lebih baik jika kita mulai memberikan kesempatan pada yang muda untuk memimpin bangsa," tuturnya.

Baca Juga: Mbah Amien Sudah Sepuh, Jangan Perkeruh Situasi

Amien Rais menyatakan keinginannya maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2019. Mantan Ketua MPR RI itu mengaku siap melawan Joko Widodo yang telah diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan kemungkinan besar PKB. Amien juga tak patah semangat meski sering dianggap sudah uzur untuk memimpin Indonesia. 

Amien Rais menyampaikan PAN merekomendasikanfigur untuk calon presiden ke partai koalisi, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mantan Ketua Umum PAN Hatta Radjasa dan Sutrisno Bachir. Menurut Amien, dirinya lumayan layak menjadi capres dan kembali merasa muda ketika mengetahui Mahathir terpilih jadi PM Malaysia.

Baca Juga: Si Ceriwis Amien Rais

Tag: amien rais pilpres 2019 pks flyover pancoran