Menantu Pakde Karwo Disarankan ke Golkar Jatim Usai Dizalimi DPP Demokrat
ERA.id - Partai Golkar dianggap bisa jadi tempat baru untuk menantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bayu Airlangga, usai mundur dari Partai Demokrat.
"Golkar juga termasuk partai yang bisa menjadi pilihan mas Bayu ke depannya dan Golkar juga relatif stabil urusan faksi-faksi lebih cair," kata Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang juga Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, Jumat (13/5/2022).
Diketahui Bayu yang juga anggota DPRD Jatim, pamit dari Demokrat usai dirinya merasa dizalimi dengan hasil Musda DPD Demokrat Jatim yang digelar di Surabaya pada 20 Januari 2022.
Saat itu, Bayu didukung 25 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat di Jatim, sedangkan rivalnya Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jatim) meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP Demokrat lebih memilih Emil jadi Ketua Umum Demokrat Jatim melalui pertimbangan fit and proper test.
"Semua memungkinkan, namanya juga politik, seni kemungkinan dinamis bisa berubah setiap saat," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) UTM ini.
Katanya, akses bapak mertua Bayu, Soekarwo (Pakde Karwo) yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) cukup baik di semua partai. Bahkan Pakde Karwo juga menjadi senior dan mentor banyak politisi di Jatim.
Melihat itu, Bayu tentunya menunggu petunjuk dari mertuanya dan menunggu momentum yang pas. Sebab, Bayu disebut akan memilih partai yang bisa memberinya 'karpet merah'.
"Golkar termasuk prospektif dan pengaruh Pakde juga cukup kuat di sana. Saya pikir semua masih ditimbang-timbang hingga proses pencalegan nanti. Pakde bukan poltisi biasa karena sudah teruji dalam segala medan politik," kata dia.
Diketahui Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji sebelumnya sempat bersilaturahmi dengan Wantimpres Soekarwo di Jakarta pada Sabtu (30/4) lalu.
Namun, Sarmuji menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas soal Bayu Airlangga merapat ke Golkar, melainkan membahas terkait masalah ketahanan pangan di Jatim.
Menurut Sarmuji, urusan politik hanya menjadi selingan saja dari sepanjang obrolannya dengan Pakde Karwo.