Pembangunan Masjid Sriwedari Mandek, Kontraktor Blak-blakan Soal Anggaran Macet
ERA.id - Kabar bohong terkait menara Masjid Taman Sriwedari Solo sempat bergoyang membuat heboh warga. Di balik mandeknya pembangunan ini, ternyata persoalan dana menjadi kendala dalam pembangunan masjid tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Proyek Pembangunan MTSS dari PT Wijaya Karya (Wika) Agung Budianto saat dihubungi, Senin (30/5/2022). Ia menegaskan bahwa kabar menara masjid bergoyang adalah kabar bohong.
Ia memastikan tidak ada masalah terkait kualitas konstruksi bangunan menara. "Itu hanya hoaks. Tidak perlu ditanggapi serius," ucapnya.
Agung justru mengungkapkan terkait persoalan pendanaan proyek ini. "Kalau mau lebih serius, justru kapan mau dibayar? Ini yang lebih penting," ucapnya.
Untuk itu, ia meminta warga Solo untuk bisa ikut memikirkan pendanaan masjid ini. Sebagaimana diketahui, nilai proyek pembangunan MTSS cukup fantastis, yakni Rp165 miliar.
"Justru warga harus ikut nyengkuyung (menyokong) masjid ini. Nilainya besar, Rp165 miliar, belum lagi tambahannya," ucapnya.
Masjid yang berlokasi di pusat kota Solo ini pembangunannya terhenti akibat pendanaan. Awalnya kebutuhan anggarannya mencapai Rp 165 miliar. Namun karena terhenti selama tiga tahun, anggarannya membengkak menjadi Rp 180 miliar.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid, Farid Sunarto mengakui saat ini pembangunan masjid terhenti akibat persoalan pembiayaan. Apalagi proyek ini tidak didanai dari APBD dan APBN.
"Ini murni dari CSR BUMN dan dana dari masyarakat," katanya.
Saat ini pembangunan konstruksinya sudah mencapai 100 persen. Kekurangannya hanya dari dinding, pemasangan panel, lampu, elektrikal, lantai dan penataan lanskap.
"Secara keseluruhan pembangunannya sudah mencapai 85 persen. Proyek ini terhenti karena memang masalah dana, bukan faktor lain," ucapnya.