Lebih dari 10 Persen Anak di Sleman Pernah Coba Merokok, Bupati Kustini Ambil Langkah Ini
ERA.id - Sebanyak 10,5 persen anak usia 10-18 tahun di Kabupaten Sleman pernah mencoba merokok pada 2021. Kondisi itu melatari Sleman menggalakkan program keluarga bebas asap rokok.
Hal itu disampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meresmikan Gerakan Keluarga Bebas Asap Rokok atau GASBRO di Sleman, Selasa (31/5). Peresmian dilakukan dalam rangka Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2022.
Kustini menyampaikan dukungannya terkait aksi GASBRO. Terlebih lagi, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kebijakan baik pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat akan bahaya produk tembakau bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.
"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendorong terciptanya keluarga sehat bebas asap rokok di Kabupaten Sleman. Selain itu kami berharap dengan meningkatnya kesadaran seluruh pihak terkait bahaya produk tembakau, maka akan semakin memudahkan kolaborasi seluruh pihak dalam mengelola dan mengontrol pemanfaatan produk tembakau serta terwujudnya keluarga sehat bebas asap rokok di Kabupaten Sleman," kata Kustini.
Kustini juga mengingatkan bahaya negatif tembakau yang menjadi perhatian penting untuk semua pihak. Sebab pada tahun 2020, Indonesia memiliki jumlah perokok dewasa tertinggi di Asia Tenggara.
Sementara di Kabupaten Sleman, pada tahun 2021 sebanyak 10,5 persen anak usia 10-18 tahun pernah mencoba merokok bahkan 4,58 persen diantaranya menjadi perokok aktif.
Sebagai langkah preventif, Pemkab Sleman berkomitmen untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman melalui penetapan berbagai regulasi.
Salah satunya Peraturan Bupati Sleman Nomor 42 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat serta untuk memotivasi para perokok agar mengurangi bahkan berhenti merokok. Selain itu juga sebagai upaya perlindungan bagi non-perokok dari konsekuensi terpapar asap dan residu rokok.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, berharap Gerakan Keluarga Bebas Asap Rokok atau GASBRO bisa menjadi inovasi untuk menghasilkan perubahan nyata. Program ini diharap dapat melindungi generasi muda dari paparan efek buruk asap rokok yang dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
"Kegiatan ini juga sebagai upaya perlindungan bagi non-perokok dari konsekuensi paparan asap dan residu rokok. Sehingga dapat terciptanya keluarga yang sehat tanpa asap rokok," jelas Cahya.