Benarkah Taufik Dipecat karena Mendorong Anies ke Pilpres? DPP Gerindra Menjawab
ERA.id - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Daco Ahmad, membantah kalau M Taufik dipecat karena mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Dasco juga mengaku sudah mempelajari rekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra terkait pemecatan M Taufik. Menurutnya tidak ada alasan pemecatan yang berhubungan dengan dukungan capres.
"Saya lihat kemarin tidak ada persoalan mengenai capres-capres atau mengenai dukungan terhadap sosol capres. Kelihatannya enggak ada," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Dasco mengatakan, alasan keluarnya rekomendasi pemecatan M Taufik hanya sebatas ketidakloyalan mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu kepada partai. "Ya seperti yang kemarin sudah disampaikan, kira-kira begitula," kata Dasco.
Sebelumnya, Partai Gerindra memecat mantan kader seniornya M Taufik karena dianggap tidak loyal terhadap partai. Pemecatan ini berdasarkan hasil keputusan rapat Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra.
Wakil Ketua MKP Gerindra Wihadi Wiyanto menegaskan, M Taufik tak lagi menjadi kader partai pimpinan Prabowo Subianto sejak hari ini, 7 Juni 2022.
"MKP sepakat untuk memutus saudara Taufik memecat sebagai kader Gerindra. Mulai keputusan itu (pemecatan) disampaikan pada hari ini. Itu keputusannya MKP," kata Wihadi dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).
Wihadi lantas membeberkan sejumlah alasan MKP Gerindra memecat Taufik. Pertama, Taufik telah berbohong dan dinilai tak loyal lagi terhadap partai.
Menurut Wihadi, sikap Taufik belakangan ini berbeda dengan pernyataannya saat dipanggil oleh MKP Gerindra pada 21 Februari 2022. "Saudara Taufik itu menyalahi apa yang sudah ada di sidang pada tanggal 21 Februari," kata Wihadi.
Selain itu, Wihadi mengungkapkan, sejak dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta, Taufik sering melakukan manuver-manuver. Salah satunya dengan adanya kabar Taufik akan mengundurkan diri dari Gerindra.
Selain itu, Taufik terbukti tidak memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 lalu. Padahal ketika itu Taufik merupakan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta dan ibukota merupakan basis utama Gerindra. "Pada saat Pilpres (2019), DKI Jakarta itu kalah, itu menjadi catatan juga," kata Wihadi.
Di samping itu, Wihadi juga mempersoalkan tidak adanya kantor DPD Gerindra DKI Jakarta selama masa kepemimpinan Taufik sebagai ketua DPD DKI Jakarta. Serta sejumlah dugaan kasus korupsi.