Pemkot Bogor Optimis Dapat Predikat Kota Layak Anak
ERA.id - Pemerintah Kota Bogor optimis bisa mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sejauh ini, Kota Bogor dalam tiga tahun terakhir hanya mendapatkan predikat madya dan berharap dengan verifikasi ini, Pemerintah Kota Bogor bisa naik peringkat menjadi Kota Layak Anak (KLA) atau nindya
"Mudah mudahan setelah verifikasi ini minimal nindya itu sudah dipertahankan tapi kita sih semangatnya utama," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Icue Pujiati.
Icue juga mengungkapkan untuk mendapatkan predikat Kota Layak Anak khususnya utama pihaknya harus mendapatkan point berkisar 1000 sekian. Kini di asesment di internal 989, sedangkan di kementerian PPA asesmen sebesar 780 sekian.
"Jadi ada 12 point untuk mencapai utama, sebetulnya dalam verifikasi administrasi sementara kita naik peringkat menjadi nindya, kita optimis dengan pak wali 12 point ini harusnya bisa terjawab bisa terverifikasi pada penilaian administrasi hari ini sehingga mudah mudahan 12 point ini bisa menaikkan peringkat kota layak anak di Kota Bogor menjadi utama," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Kota Layak Anak, Rudi Mashudi menjelaskan ada lima kluster untuk mendapat Kota Layak Anak. Dari lima kluster tersebut ada 24 indikator yang harus dipenuhi
Pertama tentang hak sipil anak dari mulai Kartu indentitas anak kemudian akte kelahiran dan lain sebagainya itu disdukcapil.
Kemudian kluster tentang sekolah dan lingkungan ada dinas pendidikan yang menangani seperti itu. Lalu ada cluster tiga tentang hak pengasuhan yaitu ada dinas kesehatan ada DP3 dan yang lainnya.
Lanjut Rudi, ada yang lain terkait dengan kluster perlindungan khusus di dalamnya terlibat berbagai elemen. Ada UPTD PPA, ada KPAID, ada bapas, ada polres nah semua itu kemudian di kolaborasi kan untuk menunjang kota layak anak di Kota Bogor.
Dalam proses tadi yang dilakukan adalah proses penilaian dari kementerian PPA, kementerian PPA itu menilai dari implementasi yang sudah di jalankan di kota Bogor seperti apa dari 5 kluster.
"Tadi ajang verifikasi, verifikasi terkait dengan berkas berkas yang sudah kita upload dari masing-masing cluster. Sekretariatnya di DP3A Kota Bogor yang mengelola data," tandas Rudi.