Gibran Sepakat Opsi Pengunduran Waktu Perbaikan Jembatan Jurug, Ini Alasannya

ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berencana menunda pembangunan Jembatan Jurug. Pasalnya pembangunan jembatan ini bersamaan dengan pembangunan Jembatan Mojo yang dimulai bulan Juni ini. Padahal kedua jembatan ini merupakan akses untuk perlintasan kendaraan berat di Solo sisi timur.

"Kalau bisa ya Jurug-nya ditunda dulu. Udah ketemu dengan teman-teman dewan juga," katanya saat ditemui di Balai Kota Solo Selasa (14/6/2022).

Salah satu persoalan yang dihadapi ketika dua jembatan tersebut dibangun bersamaan, akses lalu lintas untuk kendaraan berat dari dan menuju ke arah timur Solo. "Terutama masalah kemacetannya. Nanti kami koordinasikan dengan pihak terkait dan Satlantas. Tenang saja," katanya.

Pemkot Solo bersama dengan Komisi III DPRD Kota Solo sempat mengajukan penundaan pengerjaan pada pemerintah pusat. Pasalnya untuk perbaikan kedua jembatan ini semuanya menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Namun hingga kini belum ada kepastian apakah dibangun bersamaan atau salah satunya ditunda terlebih dahulu.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Nur Basuki mengatakan proyek rehabilitasi jembatan Mojo digarap mulai bulan Juni 2022 ini. Proyek ini menggunakan anggaran dari tiga sumber dana yakni Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bantuan Gubernur (Bangub), dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan total Rp 29,9 miliar.

"Saat ini untuk jembatan Mojo sudah mulai lelang. Nanti ada pengerjaan peningkatan jalan yang dilakukan dalam waktu bersamaan. Yakni jalan Kyai Mojo yang nilainya Rp 5 miliar dan peningkatan jalan Kahar Muzakir dengan nilai Rp 3 miliar. Semuanya sumbernya pakai DAK," katanya.

Diperkirakan untuk pengerjaan peningkatan kapasitas jalan akan selesai lebih awal, jika merujuk pada jadwal akan selesai pada bulan September. Sementara untuk pengerjaan jembatannya diperkirakan selesai pada akhir tahun ini.

Proyek ini dipastikan akan berdampak pada kemacetan lalu lintas. Untuk itu skema pengerjaannya akan dilakukan secara bertahap. Hal ini untuk memfasilitasi kendaraan yang melintas.

"Teknisnya nanti separuh terlebih dahulu. Sehingga tidak begitu membebani jalan. Jadi nanti yang bisa melintas hanya kendaraan roda dua saja. Untuk pengalihannya kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan," katanya.