Djarot Lebih Elegan dalam Debat Pilkada Sumut
Selama debat berlangsung, pasangan nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) tampak lebih rileks dan menguasai materi. Djarot dan Sihar selalu mengawali ucapannya dengan terima kasih serta menyebut nama Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah sebelum memberikan argumen. Tak lupa, pasangan ini selalu menatap lawan bicaranya ketika menjelaskan pemaparannya.
Sementara, pasangan Edy-Musa terlihat kaku dan beberapa kali tidak menjawab pertanyaan dari Djarot-Sihar ataupun panelis. Salah satu pertanyaan yang tak dijawab adalah soal komitmen Edy-Musa mewujudkan pemerintahan Sumut yang bersih apalagi, Edy-Musa sudah beberapa kali diperiksa KPK untuk kasus korupsi yang menjerat mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
"Untuk mengetahui pola korupsi di Sumut, enggak perlu waktu lama, informasinya sudah jelas. Untuk membangun pemerintahan bersih, bagaimana Pak Musa (Rajekshah) bisa dalam bagian penegakan hukum itu?" tanya Djarot sambil tersenyum.
Edy lalu menjawab dengan wajah datar, "Hukum enggak bisa dipaksakan, apalagi KPK, tak ada yang lolos dengan KPK."
Setelah itu, gantian cawagub pendamping Djarot, Sihar Sitorus menimpali jawaban Edy tadi. "Pertanyaannya, bagaimana komitmennya mewujudkan pemerintahan bersih, apa yang akan dilakukan? Kami enggak bicara perseorangan," kata Sihar.
Edy kembali menjawab, "kalau dia (Musa) salah, biar hukum yang akan menghukum dia, dan saya siap bertanggung jawab menemani dia."
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan untuk urusan debat, Djarot tak ada lawannya. Dia menilai Djarot bisa tampil penuh senyum, berbicara tenang, tapi elegan dan substansial.
"Djarot bisa begitu karena pengalaman jadi anggota DPR, Wali Kota Blitar, dan Gubernur DKI Jakarta. Urusan debat, Djarot enggak ada lawannya," ucap Adi, saat dihubungi, Selasa (19/6/2018) malam.
Sementara untuk Edy, Adi menilai wajar jika keduanya memanfaatkan arena debat publik untuk mengklarifikasi isu korupsi yang dikaitkan dengan Musa.
"Kalau bertanya soal korupsi atau pemerintahan bersih, pasti dijawabnya begitu (membela Musa),” kata Adi.
Selain membahas pemerintahan bersih dari korupsi, Djarot-Sihar berulangkali menyampaikan komitmennya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut.
Menurut pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP dan PPP itu, peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumut dapat menjadi solusi pada masalah banyaknya pengguna narkoba, pengangguran, perdagangan manusia, dan konflik agraria.