Dinilai Telah Menyebarkan Pemahaman Moderat, Yenny Wahid Dianugerahi Penghargaan oleh Pemerintah Jepang
ERA.id - Atas jasanya dalam penyebaran informasi mengenai Indonesia kepada masyarakat Jepang, Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid diganjar sebuah penghargaan dari pemerintah Jepang.
Seperti keterangan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat (17/6/2022), upacara Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang periode 2021 (Reiwa 3) kepada Yenny Wahid berlangsung di kediaman Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi.
Kanasugi, dalam pidato sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Yenny Wahid atas kontribusinya melalui penyebaran informasi atau pertukaran pendapat di Jepang.
Yenny dinilai telah memperdalam pengertian dan pemahaman masyarakat Jepang perihal toleransi dan sifat moderat yang mewarnai komunitas Muslim di Indonesia.
Selain itu, Yenny juga dinilai telah membantu menyebarkan pemahaman mengenai pentingnya usaha-usaha untuk mewujudkan masyarakat yang moderat.
"Dengan demikian, beliau telah berkontribusi dalam mendorong saling pengertian antara Jepang dan Indonesia,” kata Kedubes Jepang dalam keterangannya.
Selain itu, Yenny Wahid juga dianggap telah berkontribusi dalam memperlancar pelaksanaan program anti aksi ekstremisme disertai kekerasan yang didukung oleh pemerintah Jepang.
Pada kesempatan itu, Yenny Wahid mengatakan merasa terhormat dan menyampaikan harapannya agar kegiatan pertukaran pandangan dan pengertian antara Jepang dan Indonesia semakin meluas dan mendalam ke depannya.
Yenny Wahid menduduki posisi Direktur Wahid Foundation sejak lembaga tersebut didirikan pada 2004 dengan tujuan untuk mempromosikan demokrasi, pluralisme, multikulturalisme, dan toleransi dalam masyarakat Islam berdasarkan pandangan yang moderat.
Sejak 2015, Yenny telah berkontribusi dalam mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia melalui sejumlah kesempatan kunjungan ke Jepang, termasuk untuk memenuhi undangan dari The Japan Foundation.
Dia juga terlibat dalam kerja sama terkait program penanggulangan radikalisme yang disertai dengan kekerasan, yang diprakarsai oleh entitas PBB—UN Women, dengan pendanaan dari pemerintah Jepang sejak 2017.
"Hal ini juga berdampak untuk mempromosikan saling pemahaman antara Jepang dan Indonesia serta turut membantu upaya kerjasama internasional Jepang melalui proyek Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)," kata Kedubes Jepang, seperti dikutip dari Antara.