Survei: Pengaruh Elektabilitas Golkar Terhadap Jokowi-JK?

Jakarta, era.id - Elektabilitas Partai Golkar sebagai salah satu partai pendukung pemerintah merosot tajam ke angka 7,3 persen. Akan tetapi, survei Organisasi Kesejahteraan Masyarakat (Orkestra) menunjukkan, elektabilitas tersebut tidak berpengaruh terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sebaliknya, elektabilitas Jokowi-JK masih tinggi di angka 52,1 persen. Menurut Ketua Umum Orkestra, Poempida Hidayatullah, elektabilitas Jokowi-JK tidak banyak terpengaruh oleh elektabilitas Golkar meski bagian dari partai pendukung pemerintah.

"Kalau survei kita memang tidak ada korelasinya ya. Kalau kita lihat elektabilitas Partai Golkar sangat-sangat menurun. Tapi tidak mempengaruhi opini publik terhadap kinerja pemerintah," ujar Poempida, Minggu (3/12/2017).

Meski demikian, Presiden Joko Widodo sempat diterpa isu intervensi Partai Golkar saat sejumlah anggota DPD I datang menemuinya. Bagi Poempida, hal tersebut bukan sesuatu yang luar biasa.

"Saya tidak melihat adanya keterlibatan Pak Jokowi terhadap polemik Golkar. Kalau ada komunikasi antara seorang menteri yang namanya Airlangga Hartarto dengan Presidennya di dalam membicarakan partai itu bagi saya suatu hal yang biasa-biasa saja," lanjutnya.

Hasil survei Orkestra menunjukkan angka keterpilihan Golkar terjun bebas dari 14 persen pada Pileg 2014 menjadi tinggal 7,3 persen. Sementara Gerindra bercokol di posisi pertama dengan elektabilitas 15,2 persen, diikuti PDIP 12,5 persen, dan Partai Demokrat 7,4 persen.

Dalam survei ini, Orkestra menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3 persen. Survei berlangsung 6-20 Desember 2017 dengan wawancara terhadap 1300 responden dari 34 provinsi.

Tag: