Djarot Ajak Warga Sumut Pilih Pemimpin Bersih-Melayani
Calon gubernur Sumut, Djarot Saiful Hidayat, menyampaikan masyarakat Sumut sudah sangat cerdas sehingga dia yakini akan memimpin figur yang rekam jejaknya bersih dari kasus hukum dan korupsi, berintegritas, mampu memimpin dan melayani dengan ikhlas. Hal itu dia sampaikan dalam acara silaturahim di kediaman sesepuh DPP PDIP alm AP Batubara, di Mariah Bandar, Nagori Mariah Bandar, Kecamatan Pematang Bandar, Simalungun, Rabu (20/6/2018).
"Saya jangan kampanye. Biarlah bapak ibu yang kampanye. Kalau saya bilang pilih saya, itu narsis. Tapi kalau Bapak-Ibu yang mengampanyekan itu baru top," ujar Djarot disambut riuh tepuk tangan warga dan teriakkan “Djoss menang.” Djoss adalah kependekan dari Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Djarot yang berpengalaman menjadi kepala daerah di Blitar dan DKI Jakarta itu menyampaikan, masyarakat harus datang ke TPS pada Rabu 27 Juni 2018 dan memberikan hak pilihnya secara bijaksana. Menurut Djarot, perubahan Sumut ke arah yang lebih baik ditentukan oleh suara masyarakatnya pada pilkada nanti.
"Bagaimana Sumut ke depan, itu ditentukan masyarakat," kata Djarot, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (21/6/2018).
Menanggapi aspirasi warga Mariah Bandar berharap agar putra dan putri mereka mendapat kesempatan bekerja di KEK Sei Mangkei, cagub Sumut nomor urut 2 itu akan membangun balai-balai tenaga kerja untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil dan spesifik.
Nantinya, sambung Djarot, para tenaga terampil itulah yang akan mendukung tenaga kerja di Pelabuhan Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun.
Baca Juga: Djarot Siap Sejahterakan Petani di Sumut
Tentang sosok alm AP Batubara, Djarot punya penilaian tersendiri. AP Batubara itu seorang Sukarnois garis keras dan tidak pernah berhenti membumikan Pancasila di tengah masyarakat.
Menurut Djarot, di Sumut banyak tokoh yang terus memperjuangkan nasionalisme. Satu di antaranya adalah Palar Batubara, adik mendiang AP Batubara, yang terus memperjuangkan nasionalisme di Indonesia.
"Ini Bang Palar senior saya di GMNI. Kami sama-sama memperjuangkan nasionalisme," ungkapnya.
Lanjut Djarot, alm Sarwo Edhi, Pangdam I BB Tahun 1967 pernah mangatakan bahwa Sumut adalah buminya Bineka Tunggal Ika.
"Sekarang, menjadi tugas kita mengisi kemerdekaan," tandasnya.
Saat baru tiba di lokasi, Djarot langsung diboras-tengeri, atau menaruh beras di kepala Djarot sebagai bentuk doa agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melayani oleh tokoh masyarakat Ramli Damanik.
"Boras sabur-saburan i babouni pinggan pasu. Horas hita ganupan da ale sai jumpahan pasu pasu. Horas hita ganupan da ale, sai jumpahan pasu-pasu," ujar tokoh masyarakat Ramli Damanik, sembari mamboras tengeri Djarot Saiful Hidayat.
Boras tenger ini, kata Ramli Damanik, sekaligus memberangkatkan H Djarot Saiful Hidayat menjadi Gubernur Sumut. Pada kesempatan itu, Ramli Damanik mempromosikan objek wisata Umbul Bah Ulu Mariah Bandar.
"Mendiang AP Batubara tak akan kembali ke Jakarta sebelum mandi ke Bah Ulu Mariah Bandar. Tempatnya bagus, mohon perhatian bapak nanti setelah menjadi gubernur," ujarnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan pemberian upa-upa, memberikan hiou pamotting, dan ikan mas ke H Djarot Saiful Hidayat.
"Seperti ikan mas, harapannya Djarot dan warga seiring sejalan membangun Sumut," terang Ramli.
Makna hiou pamotting, sambung Ramli, semoga Djarot diberikan kesehatan dan kekuatan menjadi pelayan di Sumut.
Sementara Palar Batubara dalam sambutannya mengatakan antara dia dengan Djarot bukan sekadar sedulur tapi juga kakak adik. Dia mengenalnya sebagai sosok yang baik.
"Sumut butuh pemimpin pelayan, rendah hati tidak menakut-nakuti," ujar Palar.