Momen Anies Minta Dokter Beri Pencerahan ke Masyarakat di Tengah Banyaknya Hoaks
ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dokter dan tenaga medis lainnya harus mampu melakukan komunikasi dengan masyarakat umum sehingga mereka bisa mendapatkan pencerahan di tengah gempuran informasi palsu atau hoaks mengenai isu kesehatan.
"Pandemi memberikan hikmah betapa kita semua, di dalam berhadapan dengan situasi pandemi, minim pengetahuan. Untuk itu, saya mengusulkan untuk memberikan porsi komunikasi sebagai bagian yang harus dimiliki oleh mereka yang berada di dalam dunia medis," ujar Anies saat pembukaan Konferensi Asosiasi Dokter Medis Sedunia (World Medical Association/WMA) di Jakarta, Senin.
"Para dokter ini harus menjawab pertanyaan awam, berhadapan dengan masyarakat umum, berhadapan dengan hoaks, dan mereka harus menyampaikan (edukasi) di dalam segala macam pertemuan baik itu pertemuan fisik maupun digital," sambungnya.
Dia pun melanjutkan, penting bagi dokter untuk menyampaikan edukasi-edukasi terkait dengan ilmu kedokteran dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Pada kesempatan tersebut, Anies juga mengapresiasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) atas penyelenggaraan Konferensi WMA di Jakarta yang berlangsung pada 4-5 Juli 2022.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada IDI yang telah memfasilitasi sehingga organisasi dokter di seluruh dunia bisa mengadakan pertemuan di Jakarta," kata Anies.
“Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para dokter di seluruh dunia yang tergabung dengan WMA karena telah menjadi garda terdepan dalam mengedukasi publik mengenai kesehatan, serta menjadi garda pertahanan terakhir untuk menyelamatkan nyawa selama pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir,” lanjut dia.
Konferensi WMA merupakan konferensi medis dunia yang digelar setiap tahun. Tahun ini, IDI dipercaya menjadi panitia penyelenggara.
Sebagai pembuka rangkaian konferensi, IDI dan WMA menggelar simposium bertema "How Indonesian Medical Association (Ikatan Dokter Indonesia) and Worldwide Medical Organizations Standardize Medical Ethics and Professionalism” yang membahas kode etik kedokteran masa kini.