Pedas! Netizen Bantah Ucapan Anggota DPR dan Buktikan Teman Bus Berefek Positif
ERA.id - Anggota DPR RI dari fraksi PPP Muh Aras dan Hamka B Kady dari fraksi Golkar, dihujat netizen lagi karena menganggap subsidi yang diberi Kemenhub ke Teman Bus, terkesan sia-sia.
Awalnya Aras mengeluh kalau Teman Bus yang hadir di Makassar, hampir tiap hari kosong alias jalan tanpa penumpang.
"Sudah tidak diminati lagi hari ini, karena fasilitas-fasilitas di masyarakat sudah cukup lumayan banyak," terang Aras dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/6/2022) silam.
Aras juga mengenang masa-masa dia kuliah. Saat itu, dia pergi ke kampus menggunakan angkutan kota berukuran besar, sebab kendaraan pribadi masih sangat terbatas.
Aras sendiri memang bermaksud menjelaskan kalau zaman sudah berubah. "Hari ini, jangankan di perguruan tinggi, di SMP dan SMA saja sudah penuh kendaraan. Ditambah lagi kendaraan berbasis online, yang bisa menjemput dari rumah ke pintu kelasnya, sehingga kelihatannya sangat mubazir."
Lalu dimintalah Kemenhub untuk mengalihkan subsidi yang awalnya ke Teman Bus, berpindah ke fasilitas lain yang mendukung pengendara, daripada cuma sekadar menggaji sopir, kendaraan yang dampak positifnya tidak berjalan maksimal.
Senada, Hamka mendukung ucapan kawannya yang sama-sama dari Sulsel itu. Ia mengaku kalau Teman Bus yang berskema buy the service (BTS) di Makassar sering kosong.
Intinya, anggaran yang akan dikucurkan Kemenhub demi BTS di Sulsel, dinilai terlalu besar. Ia mengancam akan mencoret pos anggaran untuk BTS karena dianggap tidak berguna.
"Halte yang dibangun di Makassar, di Kabupaten Gowa, di beberapa kabupaten penyangga kota Makassar, tidak berfungsi dan sudah ditumbuhi alang-alang. Semoga bukan anggaran dari kementerian," tuturnya.
Pada akhirnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta untuk mengevaluasi kebijakan subsidi layanan angkutan umum massal dalam skema Buy The Service (BTS).
Menurut Ketua Komisi V sekaligus politisi PDI Perjuangan, Lasarus, program BTS telah menghabiskan anggaran negara hingga Rp700 miliar. Namun hasilnya belum memuaskan.
Akhirnya dia minta penggunaan anggaran Ditjen Perhubungan Darat khususnya terkait program BTS dievaluasi, karena kalau tidak dilakukan, maka Komisi V DPR tidak akan menyetujui anggaran tahun ini.
Netizen membantah
Di beberapa daerah, beberapa netizen membantah ucapan Aras dan Hamka itu. Lewat akun Twitter, ia mengunggah betapa berdampaknya Teman Bus sebagai angkutan kota untuk hidupnya.
Seperti Rafendra Aditya. Saat berada di Bali, ia merasa betul bagaimana manfaat Teman Bus. "Bapak DPR yang (gak) terhormat kemarin mungkin ga pernah di posisi ini dan gak pernah melihat kondisi ini karena begitu nyamannya dan jauhnya dia dari fakta di sekitarnya. Saya ketemu keluarga ini jalan2 ke Sanur dan Kuta dari Tabanan naik Teman Bus.
Bayangkan jika tidak ada transportasi umum yg andal dan terjangkau. Mereka harus naik transportasi online yang menghabiskan 400rb lebih untuk PP Tabanan-Denpasar. Siapa yang diuntungkan dari program temanbus ini? Siapa yg lebih beruntung jika program ini tidak ada?
Malah kalo boleh dibilang masyarakat yang gak terlalu diuntungkan dengan adanya DPR. Apakah lembaga DPR ini dihapus aja? Cuma habisin anggaran, dan isinya orang2 sempit hati serta sempit pikir. Tidak semua, mungkin oknum. Dan oknumnya mayoritas," tulis Rafendra sambil memamerkan foto beberapa penumpang Teman Bus.
Selain itu ada juga akun bernama @Hifiq yang menyebut kalau ucapan Aras dan kawannya itu tak benar. "Asal bunyi. Saya bahkan harus menunggu berikutnya karena bus pertama yang saya tunggu penuh. Begitu dapat bus kedua, tempat duduknya hampir penuh. Foto diambil 2/7/2022 15:30 Teman Bus K1MS DD 7148 RF. Bahkan di titik awal keberangkatan pun (di Galesong, Kabupaten Takalar), sudah banyak calon penumpang yang antri. Sepi peminat dari mana, Pak?" tandasnya.