Berdebat dengan Abu Janda Terkait Video Hoaks Anies, Geizh Chalifah Geram: Itu Bukan Parodi, Tapi Fitnah!!
ERA.id - Komisaris Ancol Geizh Chalifah beradu argumen dengan pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda.
Geizh Chalifah sebelumnya berkomentar terkait dengan unggahan Abu Janda terkait video Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seolah berbicara ACT untuk keuntungan.
Terkait dengan postingan Abu Janda tersebut, banyak pihak pun menyebut Abu Janda mengunggah konten hoaks.
Abu Janda pun berdalih jika video tersebut hanya parodi ataupun humor semata.
Geizh Chalifah pun geram dengan pernyataan Abu Janda.
Menurut Geizh, mengedit video dari bentuk aslinya yang bertolak belakang dari sebenarnya bukan merupakan parodi, melainkan fitnah.
"Semua pelaku Fitnah, Para BuzzerRp dan siapapun akan selalu Aman bila yg difitnah dgn cara biadab sekalipun adalah Anies Baswedan. Segala UU Itu hanya menjadi etalase bila yg mengalaminya adalah Anies," jelas Geizh melalui akun Twitternya pada Kamis (7/7/2022).
Seperti diketahui, Permadi Arya atau Abu Janda mendiskreditkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan mengunggah sebuah video pidato Anies yang menyinggung soal Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Sayangnya, video itu telah diedit sedemikian rupa. Intinya, ucapan Anies dibingkai seolah-olah menyebut kalau kerja-kerja ACT hanyalah demi keuntungan semata.
Dilihat pada Kamis (7/7/2022), unggahan video itu disukai ribuan akun. "Pak @aniesbaswedan menjelaskan sistem ACT Aksi Cuan Terus (Parodi) akhirnya jadi jelas setelah dijelaskan pak anies. ngopi gaes. Parodi = humor plesetan buat lucu lucuan," tulis Abu Janda dalam keterangan video.
"Bahwa ACT menciptakan suatu sistem di mana mereka yang kekurangan memberikan kepada mereka yang berpunya, mereka yang membutuhkan memberikan kepada mereka yang berlebih, sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik dan ini adalah salah satu contoh inovasi profit tapi insyaallah this is always for benefit," demikian yang diucapkan Anies di video unggahan Abu Janda, yang notabene adalah hoaks.
Adapun video asli itu sudah tayang di kanal YouTube ACT pada 2 Mei 2020. Dalam video yang diunggah ACT, tentu saja Anies tak berbicara seperti yang diunggah dalam video Abu Janda.
Beginilah pernyataan utuh Anies dalam video resmi yang diunggah ACT:
"Bahwa ACT langsung bertindak cepat, langsung bertindak tanggap, menciptakan suatu sistem di mana mereka yang berpunya, memberikan kepada mereka yang kekurangan. Mereka yang berlebih memberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik. Karena bukan lewat negara, tapi lewat antarmasyarakat. Karena itu izinkan saya mengundang pada seluruh masyarakat Jakarta, Jakarta telah memberikan begitu banyak pada kita semua, kini saatnya kita memberikan kembali pada Jakarta.
Saatnya kita mengembalikan sebagian yang kita dapat karena kita berada di kota ini. Sebagian membutuhkan dengan amat luar biasa. Karena itulah ketika program ini dipresentasikan beberapa hari yang lalu kami di Pemprov DKI. Bahwa ini kegiatan yang mulia harus didukung, harus dibesarkan dan seluruh masyarakat harus ikut mendukung program ini.
Dan saya berharap ACT teruskan prinsip-prinsip good governance yang selama ini dimiliki besarnya ACT adalah karena kepercayaan yang terjaga dengan amat baik, amanah yang dititipkan dari masyarakat yang jumlahnya ribuan, puluhan ribu, bahkan mungkin ratusan ribu, yang dititipkan pada ACT adalah amanah yang harus dijaga, alhamdulillah selama ini ACT telah berhasil menunjukkan itu karena itulah bertahan terus mereka yang telah membantu kembali lagi membantu karena yakin atas apa yang dikerjakan.
Dan terus lah melakukan inovasi. Inovasi bukan hanya dalam kegiatan commercial for profit, inovasi juga dilakukan inovasi juga dilakukan di kegiatan sosial not for profit dan ini adalah salah satu contoh inovasi gerakan sosial not for profit, tapi insyaallah this is always for benefit for the people. Selalu memberikan manfaat kepada masyarakat," ucap Anies.