Dikaitkan dengan Kematian Shinzo Abe, Pencipta Metal Gear Bakal Tuntut Penyebar Rumor Palsu
ERA.id - Pencipta Metal Gear Hideo Kojima mengancam akan menuntut penyebar rumor palsu yang mengaitkan dirinya dengan kematian mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe.
Aksi Hideo Kojima yang akan menindak tegas para penyebar rumor palsu ini disampaikan lewat unggahan resmi di akun Kojima Production baru-baru ini. Di mana akun resmi tersebut mengutuk keras penyebar informasi palsu tentang Hideo Kojima.
"#KojimaProductions mengutuk keras penyebaran berita palsu dan rumor yang menyampaikan informasi palsu. Kami tidak menoleransi pencemaran nama baik tersebut dan akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum dalam beberapa kasus," tulisnya dalam keterangan resmi.
Rumor palsu yang mengaitkan Kojima sebagai pembunuh Shinzo Abe ini muncul dari laman web 4chan. Gambar-gambar yang menampilkan wajah Kojima itu dibagikan oleh seorang politisi Prancis dan disiarkan oleh media berita Yunani dan Iran.
Dalam unggahan di situs 4chan, Kojima dicap sebagai ekstrimis sayap kiri dengan catatan kriminal. Bukan hanya itu saja, pada unggahan itu juga menampilkan foto Kojima mengenakan sejenis Ushanka atau topi bulu, yang umumnya digunakan oleh tentara Rusia komunis.
Selain itu, ada pula foto Kojima yang berdiri di samping foto revolusioner Marxis Che Guevara. Dari tangkapan layar yang beredar, diketahui penyebar rumor palsu itu adalah Damien Rieu, seorang politisi Prancis yang terkait dengan gerakan nasionalis negara itu.
Rieu bahkan sempat membuat cuitan di akun media sosialnya, yang bila diterjemahkan berarti 'Pembunuhan paling kiri'. Namun sejak cuitannya viral, Rieu menghapus cuitannya dan meminta maaf kepada Kojima. Rieu mengaku salah dan lalai dengan tidak memeriksa kebenaran sebelum berbagi di media sosial.
Diketahui mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe tewas pada Jumat (8/7/2022) setelah ditembak dengan senjata rakitan. Polisi yang bertugas saat itu berhasil mengamankan satu orang pelaku bernama Tetsuya Yamagami, yang juga mengakui perbuatannya.